Jakarta – Tim nasional Indonesia U-19, sejak 30 Agustus menjalani pemusatan latihan (TC) di Kroasia. Selain menjalani latihan, Garuda Muda juga melakukan laga persahabatan melawan timnas negara lain, maupun klub-klub kuat di Kroasia.
Selanjutnya Timnas U-19 akan tiba ke Tanah Air, Selasa (27/10). Kemudian pemain akan dikembalikan ke klub masing-masing, untuk mengikuti kompetisi Liga 1 dan Liga 2. Namun, karena pihak kepolisian belum memberikan izin, untuk lanjutan Liga 1 dan Liga 2, kompetisi akhirnya ditunda.
“Ujung dari sebuah kompetisi itu timnas. Karena di kompetisi resmi, pemain akan mendapatkan atmosfer pertandingan. Ini beda kalau hanya training camp dan uji coba dengan timnas negara lain atau klub,’’ ujar pelatih timnas U-19 Shin Tae-yong.
Itu sebabnya pelatih asal Korea Selatan ini menginginkan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 kembali digelar.
“Jadi tidak bisa menunda-nunda kompetisi. Karena ini menjadi bagian penting dalam perjalanan sebuah timnas. Lebih cepat kompetisi digelar, lagi akan semakin bagus. Saya membutuhkan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 diputar lagi, untuk bisa memantau secara langsung perkembangan pemain di klubnya masing-masing. Saya juga bisa memantau jika ada pemain yang bisa dipanggil untuk memperkuat timnas U-19. Kalau tidak ada kompetisi Liga 1 dan Liga 2, bagaimana saya bisa memantau pelaksanaan program yang sudah saya siapkan,’’ imbuh Shin Tae-yong.
Shin menambahkan, setelah TC Timnas U-19 di Kroasia, ia sudah bisa melakukan evaluasi terhadap individu pemain.
“Siapa yang punya kualitas bagus tentunya kan dipertahankan. Kompetisi sangat perlu agar pemain melakukan pertandingan, untuk mengasah kemampuan mereka, saat mereka tidak TC dengan Timnas,’’ kata pelatih yang menukangi Korea Selatan pada Piala Dunia 2018 tersebut.
Timnas U-19 sendiri, akan mengakhiri TC di Kroasia pada Senin (26/10) mendatang. Selanjutnya pemain akan dikembalikan ke klub masing-masing, untuk mengikuti kompetisi Liga 1 dan Liga 2.
“Itu sebabnya kami memohon kepada Kepolisian untuk mengizinkan agar Liga 1 dan Liga 2 kembali berputar. Sebab kompetisi ini penting bagi timnas dan tentu PSSI,” kata Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi.
Pada Selasa (20/10) lalu, Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas (ratas), membahas perkembangan dan persiapan timnas U-19 menjelang Piala Dunia U-20 tahun depan.
Selain Presiden dan Wakil Presiden, Ma’ruf Amin, rapat terbatas juga diikuti semua menteri, Kapolri, Panglima TNI, Jaksa Agung, dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.Dalam rapat yang digelar melalui konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Presiden meminta laporan perkembangan kesiapan penyelenggaraan acara tersebut.
“Saya minta laporan update terkait dengan kesiapan. Terutama terkait dengan kesiapan stadion utama dan stadion pendukung di enam kota yang telah ditunjuk,’’ kata Presiden.
Pemerintah telah memilih enam provinsi sebagai tempat penyelenggaraan pertandingan Piala Dunia U-20. Yaitu di DKI Jakarta, Provinsi Sumatra Selatan, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Bali.
Pada kesempatan tersebut, Presiden juga meminta laporan kesiapan tim nasional sepak bola, yang akan berlaga di Piala Dunia U-20 dari PSSI. Di samping itu, Indonesia juga patut meyakinkan dunia bahwa Indonesia aman dan siap menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20.
“Yang terakhir, ini yang paling penting, kita harus meyakinkan bahwa Indonesia telah mempersiapkan protokol kesehatan yang ketat, sehingga sangat aman untuk dikunjungi dan dijadikan tempat untuk penyelenggaraan U-20 2021,’’ jelasnya. (PSSI – rdt)