Malang – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang lewat Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang terus berupaya untuk menstandarisasi pasar tradisional di Kota Malang menuju pasar tradisional ber-Standar Nasional Indonesia (SNI). Upaya tersebut salah satunya diwujudkan Diskopindag Kota Malang dengan melakukan revitalisasi pada sejumlah pasar tradisional yang ada di Kota Malang.
Tiga pasar tradisional di Kota Malang yang direncanakan bakal direvitalisasi yakni Pasar Madyopuro, Pasar Lesanpuro, dan Pasar Kota Lama. Pada kamis (25/3) Diskopindag Kota Malang menggelar sosialisasi persiapan revitalisasi pasar kepada 100 perwakilan pedagang bertempat di Hotel Sahid Montana Kota Malang.
Kepala Diskopindag, Muhamad Sailendra mengatakan, pihaknya ingin memberi gambaran kepada pedagang pasar pra agenda revitalisasi. Keseluruhan sarana pasar akan direvitalisasi. Hal ini mengacu sesuai dengan pasar yang prototypenya sudah ada, yakni Pasar Oro-Oro Dowo atau Pasar Klojen.
“Upaya revitalisasi ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pedagang maupun para konsumen guna menuju pasar SNI. Dengan revitalisasi tersebut juga diharapkan, para pedagang bisa memberikan pelayanan serta menjaga kualitas pasar yang mereka tempati sehingga semakin menarik pembeli,” ungkapnya.
Selain itu, melalui kegiatan sosialisasi revitalisasi pasar ini para pedagang diharapkan dapat menyesuaikan diri ketika pengerjaan revitalisasi dilakukan, mengingat dalam revitalisasi ini tidak ada relokasi.
“Pembenahan tanpa relokasi kan bisa jadi itu tidak menggangu pedang untuk perpindahan. Pembenahan-pembenahan itu mungkin pembenahan lantai, pembenahan atap yang tidak membutuhkan perpindahan tempat bagi pedagang,”jelasnya.
Pasar tradisional ditegaskannya tetap perlu dipertahankan. Sebab, pasar tradisional merupakan salah satu lokasi penggerak perekonomian rakyat. Karenanya, dengan revitalisasi yang dilakukan, sebagai bagian dari peningkatan sarana dan prasarana lebih baik lagi guna menunjang usaha para pedagang.
“Imbasnya ditargetkan mampu meningkatkan perekonomian pasar tradisional di tengah gempuran toko modern,” ungkapnya.
Pihaknya juga menyampaikan kepada para pedagang, agar nantinya setelah dilakukan revitalisasi, bisa berperan aktif untuk merawat pasar tempat mereka berjualan.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Diskopindag, Sapto Wibowo menambahkan, jika sosialisasi ini merupakan upaya wujud kerjasama baik antara pemerintah dan pedagang agar nantinya proses revitalisasi dapat berjalan dengan aman dan lancar.
“Sehingga para pedagang diundang, untuk koordinasi dan menyosialisasikan terkait revitalisasi pasar ini agar nantinya lancar dalam proses revitalisasi. Arahnya nanti zonasi penempatan, sehingga mereka memahami,” ujarnya.
Untuk saat ini, proses rehabilitasi tiga pasar tradisional itu masih masuk pada tahapan lelang di Unit Layanan Pengadaan (ULP). Dan diharapkan, dalam pengerjaannya nanti pada tahun ini bisa diselesaikan.”Kami targetkan 2021, atau akhir Desember tahun ini selesai,” pungkasnya.(jof)