Malang – Sejumlah pedagang di Pasar Besar Kota Malang mengeluhkan harga cabai yang tak kunjung turun. Bahkan, harganya makin melambung tinggi. Saat ini cabai dijual dengan harga Rp 120 ribu per kilogramnya.
Dadang, Salah seorang pedagang di Pasar Besar mengatakan, sebulan terakhir harga cabai tak kunjung turun, bahkan kenaikan hingga 2 kali lipat. Pada hari biasa, harga tertinggi Rp 50 ribu–Rp 60 ribu per kilogramnya. Kini bisa tembus Rp 90 ribu–Rp 120 ribu per kilogramnya. Ia terpaksa mengurangi kuantitas barang yang dijualnya.
”Jadi semenjak naik itu saya hanya bisa menjual sekitar 5 kilogram per harinya, padahal dulu bisa sampai 20 kilogram per harinya,” keluhnya.
Pedagang lain, Agus Salam menyebut kebutuhan cabai meningkat. Tetapi, pasokan dari petani justru berkurang.
”Kalau saya kebetulan biasanya ambil dari petani Singosari,” imbuhnya.
Terpisah, Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Sapto Wibowo mengatakan, penyebab harga cabai yang tak kunjung turun adalah faktor cuaca yang tidak stabil. ”Sehingga berpengaruh pada tanaman cabai yang ada di petani, cabainya rusak dan stoknya berkurang,” terangnya.
Kabar baiknya, hasil survei yang dilakukan pada petani, di minggu ketiga atau keempat Maret ini akan ada panen yang cukup banyak. Sehingga diharapkan bisa menurunkan harga cabai.
”Harga cabai yang termonitor per kilogramnya Rp 110 ribu di pasaran,” bebernya.
Sejauh ini Diskopindag telah melakukan operasi pasar, dan upaya lain yang bisa membuat harga kembali normal. Tetapi, yang menjadi kendala, kenaikan harga cabai ini bukan hanya terjadi di Malang, tetapi juga di semua daerah.
”Jadi ketersediaan cabainya itu memang minim, karena kami sudah berusaha bekerja sama dengan tempat-tempat lain,” pungkasnya. (ozi/anw)