TERBARU: Luiz Gustavo di laga menjamu Madura United, terpilih sebagai kapten tim, setelah kapten utama, Johan Ahmat Farizie tidak bisa tampil di laga yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan. (Foto: Arema Official)
MALANG POST – Asisten pelatih Arema FC, Andre Caldas Costa, yang menggantikan posisi pelatih Marcos Santos di pinggir lapangan, mengaku masih terus berkomunikasi dengan pelatih yang saat ini masih berada di Brasil.
Komunikasi itu tidak hanya dilakukan sepanjang persiapan turun di pekan ke-15 Super League. Tapi juga ketika Arema tengah menjamu Madura United di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Selasa (23/12/2025) kemarin.
“Kami selalu berbagi. Kami selalu berbicara dengan Coach Marcos. Baik saat persiapan tim, sampai pertandingan berlangsung.”
“Jadi sesuatu yang saya lakukan, selalu dalam komunikasi dengan Coach Marcos. Bukan semua ide saya dalam permainan ini. Ada sesuatu di atas saya, yaitu Coach Marcos,” ujar Andre Costa, dalam post match press conference, di Stadion Kanjuruhan, Selasa (23/12/2025).
Termasuk dalam menyusun skema hingga taktik permainan, semuanya selalu dikonsultasikan dengan pelatih yang tengah menemani orang tuanya di Brasil tersebut.
Dalam laga kandang ketujuh menjamu Madura United, Andre mengaku sudah melakukan pekerjaan dengan sangat bagus. Semua pemain, sudah melakukan taktik dan strategi seperti yang telah dilakukan dalam latihan.
“Kami telah berbicara sebelumnya di ruangan dengan semua pemain. Kita harus menjaga bola. Setelah kita kehilangan bola, kami harus terus menekan dan semua pergerakan yang kami lihat di babak pertama, berjalan dengan baik,” kata Andre Costa.
Bahkan setelah Arema berhasil mencetak gol terlebih dahulu, di menit ke-37 lewat tendangan Iksan Lestaluhu, Andre mengaku pemainnya sudah berhasil menguasai pertandingan.
Sayangnya dalam lima menit terakhir di babak pertama, Arema kebobolan gol yang tidak diharapkan. Kemudian permainan pun berubah. Madura United mulai menguasai pertandingan.
Bahkan di babak kedua, sebut Andre, Madura United memulai laga dengan lebih kuat.
Mau tidak mau, dalam kondisi tersebut Arema harus bisa mengubah permainan. Hingga Arema bisa mengimbangi permainan, setelah Iksan kembali mencetak gol untuk kedua kalinya.
“Sebenarnya kami memiliki banyak kesempatan untuk bisa mencetak gol. Tapi saya pikir, setidaknya kami bisa mencetak satu gol lagi untuk bisa memenangkan pertandingan itu.”
“Sayangnya kami hanya bisa bermain imbang 2-2. Tapi kami akan bisa memenangkan di pertandingan berikutnya,” sebut asisten pelatih berusia 38 tahun ini.
Andre Caldas Costa pun menyangkal, jika Arema kalah di lini tengah. Karena dalam pandangan asisten pelatih asal Brasil ini, Arema memiliki banyak pemain di posisi tersebut.
Pemain-pemain itu, sebutnya, juga memiliki banyak kemungkinan untuk bisa menciptakan peluang.
Bahkan Andre Costa percaya, seharusnya Arema bisa menciptakan lebih dari dua gol. Paling tidak di babak pertama, seharusnya Arema bisa mencetak lebih dari satu gol.
“Sayangnya penyelesaian akhir yang tidak baik, menjadikan peluang-peluang itu terbuang sia-sia. Bahkan Madura United yang terlebih dahulu menambah gol di babak kedua,” sebutnya.
Sementara itu, dalam laga yang dipimpin wasit asal Malaysia, Muhammad Nazmi, Arema FC memang tidak bisa menampilkan kapten tim, Johan Ahmat Farizie, karena dalam kondisi yang tidak sehat.
Ban kapten pun dialihkan ke Luiz Gustavo, meski di laga tersebut, ada beberapa pemain yang sudah cukup lama bermain bersama Arema FC.
Andre Costa menyebut, keputusan untuk memilih Luiz Gustavo sebagai kapten, dilakukan oleh tim pelatih. “Meski sebenarnya Dedik (Setiawan) bisa menjadi kapten. Arkhan Fikri, Lucas Frigeri atau lainnya juga bisa jadi kapten.”
“Tapi tim pelatih percaya, Luiz memiliki banyak rasa hormat dari pemain yang lain. Dan keputusan tim pelatih tidak salah,” demikian sebutnya. (Ra Indrata)




