DIMULAI: Peletakan batu pertama pembangunan Luminor Hotel dan Dinoyo Oasis Apartment, diantaranya dilakukan oleh Bupati Malang dan Wali Kota Malang. (Foto: Ra Indrata/Malang Post)
MALANG POST – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, kembali menegaskan, permohonan Kota Malang untuk menjadi Kota Metropolitan, saat ini sedang berproses di pemerintah pusat.
Dalam masa tunggu itulah, tambahan investasi yang masuk ke Kota Malang terus bermunculan. Kali ini PT Graha Cakra Mas Abadi, akan membangun apartemen dan hotel (Apatel) dalam satu kawasan.
Pembangunan Luminor Hotel dan Dinoyo Oasis Apartment, rencananya dimulai pertengahan 2026 mendatang. Dengan kapasitas 150 kamar hotel dan 650 unit apartemen. Berdiri di atas lahan seluas 5.032 meter persegi, di Jalan MT Hariyono, Kelurahan Dinoyo, Lowokwaru, Kota Malang.
Peletakan batu pertama, dilakukan Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat dan Bupati Malang, HM Sanusi. Termasuk Dirut PT Graha Cakra Mas Abadi, Pangdivif 2 Kostrad dan Dan Kodaeral TNI AL.
Wahyu Hidayat bilang, kehadiran Apatel (Dinoyo Oasis Apartment dan Luminor Hotel), menjadikan iklim investasi di Kota Malang kian tumbuh baik. Diyakini bakal berdampak pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).

PROSESI: Dirut PT Graha Cakra Mas Abadi, Raden Rido Widiananto, menyerahkan potongan tumpeng kepada Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat. (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
“Kami juga yakin, Apatel ini bakal menyerap tenaga kerja yang cukup banyak, dengan prioritas warga Kota Malang.”
“Pada gilirannya akan menekan angka pengangguran dan mengurangi angka kemiskinan. Setelah itu, turut mempercepat pemenuhan angka capaian BPJS Ketenagakerjaan dan hal-hal positif lainnya,” ucapnya.
Alumni ITN Malang ini juga meminta kepada PT Graha Cakra Mas Abadi, untuk melibatkan tenaga tukang maupun pembantu tukang bangunan, yang berasal dari wilayah Kota Malang. Jika nantinya dirasakan kurang, baru bisa mengambil dari wilayah di sekitar Kota Malang.
“Kami ingin kehadiran investor di Kota Malang, memberikan nilai manfaat kepada masyarakat. Selain tentunya manfaat dari bisnis yang dibangun.”
“Harapan kami, semakin banyak investor berdatangan, PAD Kota Malang kian meningkat, masyarakat lebih makmur dan sejahtera,” tegas pria asal Bareng ini.
Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang, Arif Tri Sastyawan menambahkan, keberadaan Luminor Hotel dan Dinoyo Oasis Apartment ini, akan sangat membantu pencapaian 100 persen penyerapan BPJS Ketenagakerjaan. Target Pemerintah Kota Malang, pada 2035 mendatang, seluruh pekerja informal di Kota Malang sudah terlindungi BPJS Ketenagakerjaan.
“Kami berpikir mesti berbanding lurus. Semakin banyak investor masuk di Kota Malang, semakin besar pula nilai PAD yang kami dapatkan.”
“Karena hal itu akan menunjukkan kemampuan daerah lebih makmur, untuk mensejahterakan masyarakat. Tidak boleh terjadi, investor pada masuk tapi nilai PAD-nya justru turun,” tegasnya.

SEMANGAT: Para tamu undangan yang terdiri dari pejabat sipil dan militer, berfoto bersama saat ground breaking ceremony Luminor Hotel dan Dinoyo Oasis Apartement. (Foto: Ra Indrata/Malang Post)
Sementara itu, Dirut PT Graha Cakra Mas Abadi, Raden Rido Widiananto menjelaskan, rencana pembangunan Luminor Hotel dan Dinoyo Oasis Apartment, akan berlangsung pada pertengahan 2026 nanti.
“Total dalam satu kawasan itu, akan ada 800 kamar. Terdiri dari 150 kamar hotel dan 650 unit apartemen.”
“Kami akan menggarap segmen anak muda. Terutama mereka yang tengah kuliah di Kota Malang. Karenanya, kami akan memberikan pelayanan yang memanjakan mereka, dengan fasilitas yang kami miliki,” jelasnya.
Konsep bangunan dan penampilan Apatel tersebut, kata Rido, adalah dengan menyuguhkan ornamen batik khas Malangan, pada kerangka besi. Sebagai bentuk kearifan lokal pada gedung yang nantinya memiliki luas bangunan 49 ribu meter persegi lebih.
“Kalau untuk perbedaan dengan hotel atau apartemen lain, jelas ada dan menjadi kelebihan kami. Seperti, kami punya lapangan paddel, kolam renang dewasa dan anak-anak yang tersendiri, plus sauna,” tandas Rido.
Sedangkan untuk Luminor Hotel, Rido menyebut, fasilitas yang diberikan setara dengan hotel bintang lima, tetapi dengan harga bintang tiga. Serta di banyak fasilitas, harganya lebih murah dari hotel yang lain.
“Paling penting, kawasan di sini sangat aman dari banjir. Jadi sangat cocok untuk kawasan hunian.”
“Apalagi dekat kampus, dekat fasilitas pembelanjaan, dekat fasilitas kesehatan dan lokasinya yang sangat strategis, hingga memudahkan mobilitas penghuni,” pungkas Rido. (Iwan Irawan/Ra Indrata)




