Mahasiswa UMM Abi Mufid meraih prestasi nasional lewat inovasi dan pengabdian bagi masyarakat. (Foto: Dokumen Pribadi)
MALANG POST – Prestasi gemilang berhasil ditorehkan mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) Nasional 2025.
Bermula dari inovasi hebat agar dapat berdampak pada masyarakat. Ternyata kiat sukses ini berhasil mengantarkannya meraih penghargaan anugerah Pemberdaya Masyarakat pada Pilmapres 2025, Oktober lalu.
Dia adalah Abi Mufid yang telah lama berkontribusi lebih pada masyarakat. Melalui inovasi turbin angin di daerah terpencil dan mengatasi rheumatoid di panti jompo. Bahkan kegiatan ini dilakukan berdasarkan penelitian ilmiahnya yang sudah terpublikasi di jurnal Scopus Q2.
Dalam kompetisi bergengsi ini, terdapat beberapa aspek yang dinilai secara ketat. Pertama adalah gagasan kreatif yang mencakup bagaimana ide seorang mawapres untuk menyelesaikan permasalahan.
Kedua adalah capaian unggulan yaitu 10 prestasi terbaik mahasiswa dari berbagai bidang seperti kompetisi, pengakuan, penghargaan, hasil karya, kewirausahaan dan pengabdian. Kemudian ada juga aspek kecakapan.
“Mahasiswa diminta melakukan presentasi dan saling tanya jawab antara satu sama lain. Terakhir yakni sikap. Seorang mawapres harus bersikap baik, disiplin, jujur. Serta tentunya mempunyai problem solving, critical thinking,” ungkapnya.
Dua inovasi utama dari Abi, menunjukkan kepeduliannya yang mendalam terhadap masalah masyarakat. Dia membuat inovasi turbin angin untuk sistem irigasi dengan desain sederhana dan ditempatkan di daerah terpencil.
Desain ini sudah tervalidasi pada penelitian turbin angin hasil risetnya yang telah dipublikasi. Tak hanya itu, dia juga membuat inovasi dan melakukan pemberdayaan pada salah satu rumah jompo di Kota Malang.
Tujuannya untuk mendeteksi penyakit rheumatoid arthritis melalui kuku. Ini sangat membantu karena apabila melakukan pengecekkan di rumah sakit, akan memakan banyak biaya dan waktu.
Kemudian, mahasiswa multitalenta ini telah mengumpulkan segudang prestasi, termasuk Juara 2 pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat LLDIKTI 7 (Jawa Timur), Juara 1 program kreativitas mahasiswa Muhammadiyah, juara 2 PIMTANAS, juara 3 Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional, pendanaan PKM KC 2024, Conference IRIC dan I-Contine, First Author buku ISBN, First Author Scopus Q3 (2 jurnal), pemegang hak cipta, dan lainnya.
Semua pencapain dan prestasinya ini dimulai dari kedisiplinan dan berbakti kepada kedua orang tua. Proses menjadi mahasiswa berprestasi nasional dimulai sedari mahasiswa baru. Menurutnya, menjadi seorang mawapres nasional tidak bisa disiapkan dalam setahun atau dua tahun.
“Banyak hal yang harus disiapkan salah satunya adalah niat dan kesadaran diri untuk menjadi agent of change. Jadi anak muda haurs mempersiapkan diri dari jauh jauh hari, sebab beras yang kita masak hari ini tidak di tanam kemarin sore,” tegasnya.
Mengakhiri kalimatnya, Abi berharap semangat ini dapat menginspirasi generasi muda Indonesia. Mahasiswa dan anak muda di Indonesia terus berproses dan memiliki mentalitas yang luar biasa, menjadi generasi penerus bangsa yang selalu sadar bahwa masa depan di tangannya.
“Selain itu dengan adanya pilmapres saya berharap banyak inovasi-inovasi yang berdampak luas bagi masyarakat, menciptakan sebuah inovasi solutif,” tutupnya. (*/M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)




