ASIS: Arkhan Fikri saat merayakan gol bersama Dalberto Luan Belo. Gol kedua Arema saat dijamu Semen Padang, dicetak Dalberto setelah memanfaatkan asis yang diberikan Arkhan Fikri. (Foto: Cak Taufik/Arema Official)
MALANG POST – Singo ‘Arema’ Edan berhasil mempertahankan rekor tak terkalahkan di partai tandang. Setelah di pekan ke-11 Super League musim 2025/2026, berhasil menang 2-1 (2-0) atas tuan rumah Semen Padang, di Stadion H. Agus Salim, Padang, pada Senin (3/11/2025) malam.
Saat laga berjalan di babak pertama, Arema sudah unggul dua gol. Lewat tendangan Valdeci Moreira di menit ke-30 dan Dalberto Luan Belo, menit ke-42.
Satu-satunya gol penghibur bagi Semen Padang, dihasilkan lewat eksekusi tendangan penalti. Cornelius Stewart yang dilanggar Luiz Gustavo, di dalam kotak terlarang. Sekaligus menjadi eksekutor dan sukses menjebol gawang Lucas Frigeri, menit ke-68.
Seusai pertandingan, dalam sesi post match press conference, pelatih Arema, Marcos Vinicius dos Santos Goncalves, sukses skuadnya meraih target tiga poin, karena termotivasi janji kepada Aremania. Yakni segera memberikan kemenangan.
Janji itu disampaikan pelatih asal Brasil, ketika menemui Aremania yang menghadang tim Arema, selepas kalah 1-3 dari Borneo FC, di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, di pekan ke-10 lalu.
“Kami sudah berjanji kepada Aremania, untuk memberikan penampilan yang lebih baik. Pemain langsung menepati janji itu.
“Mereka bekerja keras untuk bisa merealisasikan yang mereka janjikan. Saya harus memberikan apresiasi untuk perjuangan mereka,” kata pelatih 46 tahun ini.
Raihan tiga poin tandang itu menjadi lebih istimewa, karena pelatih berlisensi Pro Conmebol itu berharap bisa menjadi momen kebangkitan Arema. Terutama setelah hasil minor yang didapatkan justru ketika menjadi tuan rumah.
Arema sendiri sudah sepuluh kali berlaga di Super League musim 2025/2026. Lima laga yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, ternodai dengan tiga kekalahan beruntun. Yakni kalah dengan skor sama, 1-2, ketika menjamu Dewa United dan Persib Bandung. Ditambah kalah 1-3 dari Borneo FC.
Dua hasil lainnya bisa diakhiri dengan kemenangan. Yakni ketika menundukkan PSBS Biak dengan skor 4-1 dan menang 2-1 dari Bhayangkara FC.
Kondisi berbanding terbaik, justru terjadi saat Arema menjadi tim tamu. Lima laga di kandang kontestan Super League, justru tak pernah kalah. Rekornya, tiga kali imbang saat lawan PSIM (1-1), Persijap (0-0) dan Persis Solo (2-2). Serta dua kali menang. Lawan PSM (2-1) dan Semen Padang (2-1).
“Pemain sangat bekerja keras untuk bisa bangkit setelah kami kalah di kandang. Jadi wajar kalau saya mengucapkan selamat kepada tim saya,” tandas Marcos Santos.
Sayangnya di tengah eforia kemenangan Arema, Marcos Santos sempat mengungkapkan kekecewaannya terhadap kepemimpinan Wasit Nendi Rohaendi.
Salah satunya karena Nendi memberikan hukuman penalti, karena menganggap defender asal Brasil, Luiz Gustavo, melanggar Cornelius Stewart, di dalam kotak 16.
Padahal dalam rekaman pertandingan, yang menjadi dasar wasit VAR, menegaskan keputusan Wasit Nendi untuk menunjuk titik putih, terlihat kedua pemain sama-sama berebut bola.
“Itu adalah kesalahan wasit. Tidak seharusnya penalti itu diberikan. Saya benar-benar kecewa.”
“Kami benar-benar menguasai babak pertama. Kami bahkan bisa unggul 2-0. Babak kedua juga begitu, sayang ada penalti,” tegasnya.
Di sisi yang lain, Marcos Santos tidak ragu memberikan pujian kepada suporter tuan rumah. Karena meski Semen Padang tertinggal dua gol di babak pertama, tetapi sekitar 5.384 penonton terus memberikan dukungan. Hingga akhirnya di babak kedua, Semen Padang bisa memperkecil kekalahan.
“Saya ingin memberikan penghargaan kepada para suporter, yang membuat suasana di Padang begitu indah.”
“Meskipun Semen Padang berada di dasar klasemen, mereka tetap memberikan dukungan penuh kepada timnya dan membuat atmosfer luar biasa di stadion,” sebutnya.
Pun kepada penyelenggara kompetisi, Marcos mengaku sangat puas. Apalagi setelah pihaknya mengikuti beberapa liga di berbagai negara, penyelenggaraan Super League dianggap masih lebih baik. (*/Ra Indrata)




