MALANG POST – Kawasan Alun-Alun Kota Batu bersiap menuju era baru parkir modern. Setelah sempat molor dari target uji coba Oktober, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batu memastikan smart gate parking atau parkir elektronik bakal diujicoba beroperasi pada Desember 2025 mendatang.
Pantauan di lapangan, sejumlah titik di kawasan Alun-alun Kota Batu tampak sudah dilakukan pengecoran. Tepatnya di sisi timur dan sisi utara, lokasi yang akan menjadi tempat berdirinya perangkat smart gate parking.
Kepala Dishub Kota Batu, Hendry Suseno membenarkan bahwa proses pemasangan sudah mulai berjalan. “Pengerjaannya bertahap. Kami mulai dengan menyelesaikan pengecoran, lalu dilanjut pemasangan alat. Target kami, awal Desember sudah bisa uji coba,” terang Hendry, Minggu, (2/11/2025).
Selama proses tersebut, aktivitas parkir manual tetap berjalan seperti biasa. Para juru parkir (jukir) masih akan bertugas mengatur kendaraan pengunjung hingga seluruh sistem elektronik rampung. Dishub memperkirakan, seluruh tahapan pemasangan memakan waktu sekitar satu bulan.
Nantinya, smart gate parking di Alun-alun Kota Batu akan terpasang di tiga titik utama, yakni Jalan Munif, Jalan Sudiro Selatan dan Jalan Sudiro Utara. Sistemnya menerapkan tarif flat, bukan berdasarkan lama waktu parkir dengan metode pembayaran 100 persen nontunai menggunakan QRIS atau kartu tol elektronik (e-money).
“Konsepnya kami adopsi dari Pasar Induk Among Tani, tapi di Alun-alun semua transaksi sepenuhnya digital,” tegas Hendry.

GATE PARKIR: Salah satu titik di kawasan Alun-alun Kota Batu yang rencananya akan di pasang smart gate parking. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Tidak hanya soal alat, penataan lahan parkir juga menjadi fokus Dishub. Area yang sebelumnya digunakan untuk odong-odong, dokar dan skuter wisata akan direlokasi ke kawasan lain yang lebih representatif.
Langkah ini, kata Hendry, sekaligus menjadi momentum penataan wajah Alun-alun sebagai ikon wisata Kota Batu. “Kalau tertata rapi, wisatawan makin betah. Otomatis perputaran uang juga meningkat. Jadi bukan malah sepi seperti yang dikhawatirkan sebagian PKL sebelumnya,” ujarnya.
Dari hasil pemetaan ulang satuan ruang parkir, kapasitas parkir motor di dalam kawasan Alun-alun Kota Batu bisa mencapai sekitar 1.000 unit kendaraan. Dengan penataan dan relokasi, angka itu berpotensi bertambah.
Sebelum proyek ini dijalankan, Dishub sempat menghadapi kekhawatiran dari sejumlah pihak. Beberapa PKL dan jukir menilai sistem digital berpotensi mengurangi pendapatan mereka. Menanggapi hal itu, Dishub menggelar serangkaian sosialisasi sebelumnya.
Hasilnya cukup positif. Dari 15 koordinator jukir yang diundang dalam pertemuan, 13 hadir dan sebagian besar menyatakan setuju. “Artinya, sudah ada pemahaman bersama. Kami lanjutkan sosialisasi ke sopir odong-odong, PKL dan masyarakat umum,” jelas Hendry.
Dengan penerapan sistem parkir elektronik ini, Dishub optimistis Alun-alun Kota Batu akan tampil lebih tertib, efisien dan modern. Tidak hanya mengurangi potensi kebocoran retribusi, tetapi juga menghadirkan kenyamanan baru bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu. (Ananto Wibowo)




