JENGUK: Direktur RS Panti Waluyo Sawahan (RKZ), dr Lisa Setiawati, MMRS, ketika berkunjung ke ruang pasien kelas 3 BPJS Kesehatan, Jumat (31/10/2025). (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
MALANG POST – Sebelum tahun 2021, Rumah Sakit Panti Waluyo (RKZ – Rooms Katholiek Ziekenhuis) Sawahan, di Jalan Nusa Kambangan Kelurahan Kasin, Klojen Kota Malang, dinilai kurang komunikatif dan kurang familiar.
Warga sekitar juga menganggap, rumah sakit yang berdiri pada 26 Februari 1956 itu, terkesan terlalu birokrasi. Utamanya saat menyampaikan kegiatan atau aspirasi warga.
Kondisi tersebut berubah sejak 2021. Saat Direktur RKZ dijabat oleh dr Lisa Setiawati, MMRS. Banyak perubahan positif dan signifikan, yang dirasakan secara langsung oleh warga Kelurahan Kasin dan sekitarnya.
“Yang kami sampaikan ini murni dari hati nurani dan secara obyektif. Bukan penilaian subyektif sebagai bentuk pencitraan. Kami menyampaikan sesuai realita di lapangan,” terang Ketua RW 4 Kelurahan Kasin, Lukman Asrianto, Jumat (31/10/2025).
Di mata warga sekitar, dr Lisa adalah sosok wanita yang pluralis. Dokter umum ini, memiliki kepedulian dan empati yang tinggi. Ringan tangan dan suka membantu warga yang kurang mampu.
“dr Lisa sering blusukan ke masyarakat. Apa yang menjadi aspirasi atau kebutuhan warga Kelurahan Kasin dan sekitarnya, dilayani tanpa prosedur yang birokratis. Cukup lewat WA, langsung direspon. Baik itu tentang layanan kesehatan atau bantuan sosial lainnya,” imbuhnya.
Hal senada disampaikan Lurah Kasin, Mohamad Rusdi. dr Lisa juga dinilai low profil. Selalu menjaga silaturami dan selalu memperhatikan jika ada undangan sebuah acara. RS RKZ pun menjadi lebih welcome dan responsif.
“Jika nanti ada pergantian Direksi, sepertinya akan susah mencari sosok seperti dr Lisa. Karena untuk saat ini, sangat sulit mencari pemimpin seperti dr Lisa,” kata Rusdi.
Hal itu bisa terjadi, tambah Rusdi, karena jiwa sosial dr Lisa yang sangat tinggi. Serta benar-benar mengimplementasikan kerukunan antar umat beragama. Hingga menjadikan hubungan yang terjalin, benar-benar mendalam.
“Seperti dukungan nyata beliau, pada haul Ponpes Darul Hadits. Sebagai tokoh pluralisme, beliau bisa menjadi inspirasi masyarakat,” katanya.

SILATURAHMI: Lurah Kasin, Mohamad Rusdi, didampingi Kasi PMK Kelurahan, ketika dikunjungi Direktur RS Panti Waluyo Sawahan (RKZ), dr Lisa Setiawati, MMRS, seusai blusukan ke rumah warga, Jumat (31/10/2025). (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
Pun terkait pelayanan yang diberikan RS Panti Waluyo, tidak sekadar baik dan cepat. Tapi juga tidak membeda-bedakan antara pasien umum dan BPJS.
“Kami merasakan itu, saat RKZ dipimpin dr Lisa. Ketika keluarga atau warga kami berobat dan mendapatkan perawatan di RKZ, semuanya terlayani dengan baik cepat,” kata Dede, Ketua RT 6 RW 9 Kelurahan Jatimulyo, Lowokwaru.
Dua pasien yang saat ini sedang dirawat di RKZ, Wiji Lestari (52), warga Kelurahan Bandung Rejosari, Sukun dan Naning asal Jalan Sulfat Purwantoro, Blimbing, membuktikan sendiri pelayanannya tidak diskriminatif.
Wiji yang menggunakan BPJS di kelas 3 dan Naning yang memakai askes swasta kelas 2, terlayani dengan ramah dan sesuai regulasi. Keduanya juga mendapat fasilitas memadai serta nyaman.
Terpisah, dr Lisa Setiawati menyampaikan, semua penilaian yang disampaikan masyarakat, akan menjadi motivasi dan dukungan bagi RS Panti Waluyo. Agar bisa terus memberikan pelayanan yang terbaik. Serta meningkatkan lebih paripurna lagi.
“Yang kami lakukan di internal RKZ, atau terhadap masyarakat, adalah bagian dari kewajiban kami dalam menjalankan tugas serta tanggung jawab.”
“Jika respon masyarakat sangat antusias, terhadap seluruh pelayanan RS RKZ, kami sangat berterima kasih. Tapi sepertinya warga sangat berlebihan dalam memberikan penilaian,” ujarnya sembari tersenyum.
Dr Lisa juga menyebut, dalam pengabdian RS RKZ untuk memberikan pelayanan kesehatan masyarakat, selalu berkomitmen memberikan pelayanan terbaik.
“Kami pun ingin lebih dekat lagi dengan masyarakat. Jangan sampai terbangun dinding pemisah.”
“Kita hidup bermasyarakat, harus dalam satu kesatuan. Tidak hanya dengan Kelurahan Kasin, tapi juga seluruh masyarakat.”
“Mari bersama-sama membangun komunikasi dan koordinasi. Untuk mewujudkan kondusivitas dan kenyamanan lebih harmonis, saling support dan melengkapi,” pungkasnya. (Iwan Irawan/Ra Indrata).




