MALANG POST – Pemkot Batu terus tancap gas meningkatkan kualitas kesehatan warganya. Kali ini, giliran para lansia di Desa Giripurno yang mendapat perhatian khusus. Sekitar 150 orang hadir dalam kegiatan Sosialisasi Penyakit Hipertensi dan Diabetes Melitus yang digelar di Balai Desa Giripurno, Kamis (23/10/2025).
Wali Kota Batu, Nurochman, turun langsung membuka kegiatan tersebut. Ia menegaskan bahwa peningkatan layanan kesehatan masyarakat menjadi prioritas utama pemerintah saat ini.
“Kami datang ke Desa Giripurno bukan hanya untuk bersilaturahmi, tapi memastikan pelayanan kesehatan bisa benar-benar dirasakan seluruh warga. Pemerintah harus hadir, mendengar dan memberi solusi nyata,” tegasnya.
Cak Nur menuturkan, sejak awal kepemimpinannya bersama Wakil Wali Kota Heli Suyanto, Pemkot Batu sudah fokus memperkuat sektor kesehatan. Salah satunya dengan menambah tenaga medis dan memperbaiki sarana pelayanan dasar.
Langkah konkret mulai terlihat sejak Agustus lalu. Pemerintah menambah dokter di sejumlah fasilitas kesehatan tingkat pertama.

CEGAH PENYAKIT: Wali Kota Batu, Nurochman saat turun langsung mensosialisasikan pencegahan penyakit hipertensi dan diabetes melitus. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Sebanyak 193 posyandu di 24 desa dan kelurahan mendapat tambahan alat kesehatan senilai Rp2 miliar, didukung 24 bidan, 21 perawat, 2 nutrisionis dan 17 dokter puskesmas dengan total anggaran Rp1,6 miliar.
Selain itu, 32 kader kesehatan baru disiapkan untuk memperluas jangkauan pelayanan hingga ke tingkat desa.
“Kami ingin masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke rumah sakit untuk memeriksakan diri. Sekarang tiap desa sudah mulai didampingi tenaga medis dan dokter agar layanan lebih cepat dan merata,” imbuh Cak Nur.
Program jemput bola seperti sosialisasi dan pemeriksaan gratis ini pun terus digencarkan. Hingga kini, kegiatan serupa telah menyentuh 24 desa dan kelurahan di seluruh Kota Batu.
Menurut Cak Nur, kegiatan ini bagian dari upaya promotif dan preventif untuk menekan angka penyakit tidak menular, seperti hipertensi dan diabetes, yang banyak menyerang kelompok lansia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, Aditya Prasaja, menambahkan, tren kedua penyakit tersebut memang patut diwaspadai. Pasalnya, hipertensi dan diabetes menjadi pemicu utama berbagai komplikasi berat, mulai dari stroke, serangan jantung, hingga gagal ginjal.
“Fenomena ini bukan sekadar angka di statistik, tapi alarm keras bagi kita semua. Banyak penderita tidak sadar dirinya sakit karena penyakit ini sering datang tanpa gejala awal,” jelas Aditya.
Karena itu, pihaknya kini memperluas skrining rutin di puskesmas dan posyandu agar deteksi dini bisa dilakukan secara masif. Ia juga mengajak masyarakat ikut aktif menjaga kesehatan diri.
“Pemerintah sudah menyiapkan fasilitas dan tenaga medis. Tapi kuncinya tetap ada di kesadaran warga, mulai dari menjaga pola makan, rutin bergerak, sampai rajin memeriksakan tekanan darah dan kadar gula,” pesannya.
Dengan pendekatan jemput bola dan peningkatan layanan dasar ini, Pemkot Batu berharap warganya tak hanya semakin sehat, tapi juga makin sadar pentingnya mencegah penyakit sebelum terlambat. (Ananto Wibowo)




