
MALANG POST – Dalam tiga tahun perjalanannya, Mal Pelayanan Publik (MPP) Among Warga menjelma menjadi simbol perubahan cara pemerintah melayani masyarakat. Dari awal berdiri pada 2022 hingga kini, MPP Among Warga tumbuh menjadi pusat pelayanan terpadu yang efisien, transparan dan ramah warga.
Berada di Balai Kota Among Tani, MPP Among Warga saat ini menaungi 26 gerai layanan dengan total 210 jenis pelayanan. Warga dapat mengurus berbagai keperluan, dari perizinan usaha, administrasi kependudukan, pajak, kesehatan, hingga urusan ketenagakerjaan dalam satu gedung yang terintegrasi. Sekaligus menjadi wujud nyata reformasi birokrasi di Kota Batu.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Batu, Dyah Lies Tina mengatakan, konsep integrasi antarinstansi di MPP Among Warga terus diperkuat agar masyarakat benar-benar merasakan manfaat nyata dari pelayanan satu pintu.
“MPP Among Warga hadir bukan sekadar tempat berkumpulnya gerai, tapi ruang sinergi antarinstansi. Kedekatan antar-layanan membuat proses administrasi lebih cepat, tepat dan nyaman bagi masyarakat,” ujarnya Minggu (19/10/2025).
Untuk memperluas jangkauan, MPP Among Warga segera menambah layanan Imigrasi, sesuai arahan Deputi Pelayanan Publik KemenPANRB. Layanan baru ini diharapkan menjawab kebutuhan warga dan pelaku usaha pariwisata yang memerlukan dokumen perjalanan, sekaligus memperkuat posisi MPP Among Warga sebagai pusat layanan publik paling lengkap di Malang Raya.
Selain memperbanyak layanan, MPP Among Warga juga aktif membangun ekosistem pelayanan yang kreatif dan partisipatif. Salah satunya lewat berbagai program edukasi dan kampanye pelayanan publik yang humanis. ”Kami ingin membangun budaya pelayanan yang tidak hanya cepat, tapi juga ramah dan tulus,” tambah Dyah Lies.
Tak heran, dalam waktu singkat, MPP Among Warga mulai menjadi rujukan studi banding dari berbagai pemerintah daerah di Indonesia. Banyak daerah datang ke Kota Batu untuk belajar tentang integrasi layanan, inovasi digital dan strategi komunikasi publik yang diterapkan.

SYUKURAN: Wali Kota Batu Nurochman bersama Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto saat menghadiri tasyakuran tiga tahun MPP Among Warga. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Wali Kota Batu, Nurochman menyebut, kehadiran MPP Among Warga sebagai tonggak penting transformasi birokrasi. Menurutnya, pelayanan publik yang terintegrasi menjadi kunci menciptakan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
“MPP Among Warga membuktikan bahwa reformasi birokrasi bukan wacana, tapi kerja nyata. Kita hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan cepat, transparan, dan tanpa sekat-sekat administratif yang berbelit,” ujarnya.
Cak Nur juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai motor pelayanan publik. Ia meminta agar setiap pegawai di lingkungan Pemkot Batu menanamkan semangat pengabdian dalam bekerja.
“Jangan sekadar menjadi pegawai, tapi jadilah pelayan masyarakat. Karena hakikatnya, ASN adalah abdi negara yang tugas utamanya melayani dengan hati,” tegasnya.
Menurutnya, tiga tahun perjalanan MPP Among Warga bukan hanya hitungan waktu, melainkan cermin komitmen pengabdian yang perlu dijaga dan terus ditumbuhkan. “Momentum ini harus menjadi pengingat agar kita tidak berhenti berinovasi dan selalu mendengarkan aspirasi masyarakat,” tambahnya.
Pemkot Batu melalui MPP Among Warga juga terus mendorong digitalisasi layanan publik. Transformasi ini diharapkan menciptakan sistem yang lebih efisien, terbuka dan akuntabel. Warga bisa memantau proses layanan secara daring tanpa harus antre lama di loket.
Inovasi itu sejalan dengan visi besar “MBATU SAE” yang digaungkan Pemkot Batu, yakni tata kelola pemerintahan yang bersih, melayani dan berorientasi pada kepuasan masyarakat. (Ananto Wibowo)