
MALANG POST – Suasana penuh semangat mewarnai Graha Pancasila, Balai Kota Among Tani, Selasa (16/9/2025). Sebanyak 55 kontingen Jumpa Bakti Gembira (Jumbara) Palang Merah Remaja (PMR) tingkat PMI Provinsi Jawa Timur resmi diberangkatkan menuju Bumi Perkemahan Semen Gresik.
Mereka terdiri dari anggota PMR Kota Batu mulai jenjang Mula (SD/MI), Madya (SMP/MTs), hingga Wira (SMA/SMK), serta turut mendampingi, para koordinator dan pembina yang selama ini aktif melakukan pembinaan.
Ketua PMI Kota Batu, Punjul Santoso menegaskan, bahwa Jumbara bukan sekadar kegiatan rutin tahunan. Lebih dari itu, Jumbara adalah ajang pembinaan, evaluasi, sekaligus ruang pertemuan bagi para relawan muda.
“Di Jumbara, para peserta akan mengikuti berbagai aktivitas. Mulai lokakarya, lomba-lomba perkemahan, pentas seni, hingga bakti sosial. Semua dirancang untuk mempererat solidaritas, menambah pengetahuan, serta menanamkan jiwa kerelawanan dalam suasana yang riang gembira,” terang Punjul.
Menurutnya, seluruh kegiatan diarahkan untuk membangun karakter kepalangmerahan sejak dini. “Tujuannya meningkatkan keterampilan dan kecerdasan anggota PMR. Juga membina jiwa relawan, memperkuat persaudaraan antaranggota, serta mengevaluasi pembinaan PMR yang sudah berjalan di tingkat sekolah,” tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Batu, Nurochman hadir langsung melepas keberangkatan kontingen. Ia memberikan pesan khusus kepada para peserta agar tidak hanya berangkat dengan semangat, tapi juga mampu menjaga nama baik Kota Batu.
“Tunjukkan bahwa peserta asal Kota Batu benar-benar disiplin, riang gembira dan punya ketulusan dalam pengabdian. Karena ketulusan dalam pengabdian adalah modal besar seorang kader bangsa sekaligus relawan kemanusiaan,” kata Cak Nur.

LEPAS KONTINGEN: Wali Kota Batu, Nurochman saat melepas kontingen Jumbara PMR tingkat PMI Provinsi Jatim menuju Bumi Perkemahan Semen Gresik. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Ia menegaskan bahwa Pemkot Batu bakal terus memberikan dukungan penuh kepada PMI, termasuk bagi kader muda PMR. Mulai dari dukungan fasilitas, kegiatan pembinaan, hingga ruang aktualisasi bagi relawan muda.
Disisi lain, menurutnya, izin dari sekolah juga menjadi faktor penting. “Kehadiran kalian di sini tidak lepas dari izin kepala sekolah. Itu penting, karena aktivitas belajar sementara ditinggalkan. Maka tanggung jawab moralnya adalah kalian harus maksimal mengikuti seluruh kegiatan, agar ada nilai lebih yang bisa dibawa pulang,” imbuhnya.
Cak Nur juga mengapresiasi peran para pembina dan relawan PMI. Selama ini, menurut dia, PMI Kota Batu sudah menunjukkan kontribusi nyata lewat kegiatan kemanusiaan, sinergi dengan sekolah, serta kolaborasi dengan Pemkot.
Di hadapan para kontingen, Cak Nur turut menyampaikan pesan yang cukup mendalam. “Tidak semua remaja tertarik bergabung di PMR. Maka kalian ini adalah anak-anak pilihan. Orang-orang baik, kader terbaik. Teruslah mengabdi, belajar dengan sungguh-sungguh, dan tunjukkan kepedulian di tengah masyarakat,” tegasnya.
Ia yakin, pengalaman mengikuti Jumbara akan membekas sepanjang hidup peserta. Selain menjadi ajang silaturahmi dengan ribuan anggota PMR se-Jawa Timur, kegiatan ini juga melatih kepemimpinan, kemandirian dan solidaritas.
“Jumbara bukan hanya soal lomba atau pentas seni. Tapi juga tempat belajar tentang arti kebersamaan, cara membangun solidaritas dan bagaimana mengasah keterampilan-keterampilan yang akan berguna di masa depan,” katanya.
Kontingen asal Kota Batu dijadwalkan mengikuti Jumbara PMI Jawa Timur ke-X mulai 17–21 September 2025. Ribuan peserta dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur dipastikan hadir. (Ananto Wibowo)