
MALANG POST – Dalam menentukan program-program prioritas, Pemerintah Kota Batu selalu melibatkan masyarakat.
Kata Wali Kota Batu, Nurochman, dalam menentukan 15 program prioritas sebelumnya, juga melibatkan masyarakat melalui Musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) pada beberapa tingkatan.
“Beberapa program prioritas itu diantaranya seperti, pembangunan unit pelayanan kesehatan sampai tingkat kelurahan dengan optimalisasi polindes yang ada,’’ katanya saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk, yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Senin (15/9/2025).
Program prioritas lainnya, kata Nurochman, seperti program seribu sarjana sampai menaikkan insentif tenaga pendidik tidak tetap. Bahkan ada juga rencana pembangunan sport center.
“Untuk insentif Tenaga Pendidik Tidak Tetap, bahkan sudah dijalankan sejak tahun 2025 ini. Jadi tahun depan tinggal melanjutkan saja,” tegasnya.
Wakil Ketua II DPRD Kota Batu, Ludi Tanarto menambahkan, dalam menentukan program prioritas 2026 Kota Batu, saat ini sudah sampai di Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS).
“Sebelumnya juga ada beberapa proses yang dilakukan. Mulai dari Musrenbang dan RKPD. Setelah ini masih akan ada tahap terakhir sampai akhirnya dijadikan Perda APBD,” ujarnya.
Ludi menjelaskan juga, sebenarnya dari KUA PPAS ini sudah bisa tergambarkan 90 persen program prioritas Kota Batu.
Dalam eksekusi program nanti, sebutnya, juga akan dievaluasi antara OPD terkait dengan komisi-komisi yang ada di DPRD Kota Batu, untuk memastikan semua berjalan dengan baik.
“Untuk mengcover kekurangan anggaran dalam realisasi program 2026 nanti, akan menggunakan SILPA 2025 sebesar Rp75 miliar,” imbuhnya.
Sementara itu, Guru Besar Ilmu Ekonomi Fakultas ekonomi Bisnis Universitas Brawijaya, Prof. Setyo Tri Wahyudi, SE., M.Ec., Ph.D., menyebutkan, untuk bisa realisasikan beberapa program prioritas Pemerintah Kota Batu, sulit jika hanya dalam waktu 1 tahun pada 2026 nanti.
“Sehingga akan ada kemungkinan, nantinya bisa dibagi secara bertahap, sampai masa kepemimpinan selama lima tahun,” ujarnya.
Prof Setyo lantas mencontohkan, soal salah satu program prioritas seribu sarjana. Bisa dibagi dalam beberapa termin untuk lima tahun ke depan baru ini realistis.
“Di awal tahun ini, memang saatnya mendorong apa yang dijanjikan ketika kampanye dulu,” katanya. (Wulan Indriyani/Ra Indrata)