
TEMPA DI GYM: Kolase foto pemain asing Arema FC, ketika berlatih fisik di sebuah pusat kebugaran pada Rabu (30/7/2025). (Foto: Arema Official)
MALANG POST – Menjelang bergulirnya kompetisi Super League musim 2025/2026, Arema FC masih menghadapi tantangan serius. Fokus utama tim pelatih saat ini, tertuju pada kondisi fisik para pemain yang dinilai belum mencapai level ideal.
Secara khusus, kebugaran para pemain asing menjadi sorotan karena diperkirakan baru berada di angka 70 hingga 80 persen. Jika dinilai dari hasil uji coba lawan Persija, pada Sabtu (26/7/2025) lalu.
Manajemen dan tim pelatih juga sudah melakukan evaluasi pasca-turnamen pramusim Piala Presiden. Yakni pada aspek fisik, menunjukkan adanya pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan sebelum kick-off liga.
“Sudah kami evaluasi, dan evaluasi terbesar memang ada di fisik,” ujar General Manager Arema, Yusrinal Fitriandi, beberapa waktu lalu.
Masalah utama, tampaknya berasal dari perbedaan waktu bergabung antara pemain lokal dan pemain asing.
Para pemain lokal telah memulai latihan lebih awal. Bahkan hingga dua minggu sebelum para legiun asing tiba di Malang. Akibatnya, tingkat kebugaran pemain lokal dinilai sudah lebih siap.
Sebaliknya, beberapa pemain asing datang dengan kondisi fisik yang masih perlu ditingkatkan secara signifikan. Keterlambatan bergabung, proses adaptasi cuaca, hingga riwayat pemulihan cedera menjadi faktor penyebabnya.
“Secara fisik, pemain lokal lebih oke. Beberapa pemain asing datang dengan kondisi yang masih kurang karena baru memulai latihan intensif beberapa hari sebelum berangkat ke Malang. Jadi, fokus kami saat ini adalah meng-upgrade fisik mereka,” jelas Inal, sapaan akrabnya.
Pelatih Arema FC, Marcos Santos, juga tidak menampik kondisi tersebut. Karenanya, tim pelatih saat ini menggeber para pemain dengan program latihan intensitas tinggi untuk mengejar ketertinggalan. Tujuannya adalah agar seluruh skuad, tanpa terkecuali, memiliki level kebugaran yang sama dan siap tempur selama satu musim penuh.
“Kami harus menggeber fisik pemain agar konsisten. Dengan waktu yang tersisa sebelum liga dimulai.”
“Fokus kami adalah pemulihan dan peningkatan fisik para pemain, terutama legiun asing, sembari meramu strategi untuk kompetisi,” tegasnya.
Hal itu juga terlihat dalam sesi latihan rutin mulai Selasa (29/7/2025) kemarin. Yang dilakukan diLapangan ARG, Lawang, Kabupaten Malang.
Dalam latihan perdana usai kalah dari Persija itu, seperti biasanya, latihan pagi dimulai pukul 08.00 WIB.
Tapi hingga pukul 10.00 WIB, waktu yang biasanya latihan diakhiri, Marcos Santos terlihat terus melanjutkan program latihannya, hingga baru berakhir hampir pukul 11.00 WIB.
Beberapa pemain, khususnya pemain asing, melakoni porsi latihan fisik tambahan setelah sesi latihan reguler berakhir.
Di antaranya juga melatih kelincahan dengan fun juggling berkelompok, di mana yang gagal menerima atau mengoper bola dengan baik, akan dihukum.
“Sesi latihan hari ini memang lebih lama. Kita perlu berlatih lebih banyak berlatih. Kita perlu mempersiapkan tim lebih baik, karena kompetisi semakin dekat,” kata Marcos.
Diakuinya, porsi latihan untuk para penggawa Arema sengaja ditambah, demi fisik pemain yang lebih baik di kompetisi nanti.
Sebab, masalah fisik masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pasukannya sebelum melakoni laga perdana pada 11 Agustus 2025. Yakni ketika menjamu PSBS Biak di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang.
Selain menambah durasi latihan dari dua jam menjadi tiga jam, Marcos juga memberikan porsi latihan fisik khusus di gym pada Rabu (30/7/2025).
Pemain Arema melahap menu fisik di pusat kebugaran pada pagi hari, lalu berlatih di lapangan pada sore harinya.
“Kita perlu berlatih lebih keras daripada yang kita lakukan dalam tiga pertandingan terakhir.”
“Itulah mengapa kita berlatih lebih lama hari ini, agar kita bisa lebih unggul dalam hal fisik juga,” tegas pelatih asal Brasil, berusia 46 tahun ini. (*/Ra Indrata)