
MALANG POST – Kurikulum coding untuk anak sekolah dasar (SD), bukan berarti membuat sebuah program atau prompt. Melainkan sekadar untuk pemahanan dasar saja.
Kasi PTK SD Dinas Pendidikan Kota Batu, Lendy Hedipuma menjelaskan hal tersebut, saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Senin (21/7/2025).
Kata Lendy, untuk implementasinya, anak-anak nanti akan menggunakan media belajar tanpa menggunakan listrik. Contohnya media bergambar sebagai simulasi prompt.
“Untuk tenaga pendidiknya juga dibekali dengan memberikan pelatihan,” sebutnya.
Kasi PTK SMP Dinas Pendidikan Kota Batu, Rafika Ismawati menambahkan, soal kebijakan coding dan Artificial Intelligence (AI), masuk kurikulum SD dan SMP di Kota Batu, juga sudah mulai disiapkan SDM pengajar maupun fasilitasnya.
“Untuk tingkat SMP sejauh ini sudah ada pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi atau TIK. Jadi sudah ada pengenalan sebelumnya,” katanya.
Untuk merealisasikannya, bakal dilakukan secara bertahap. Dari total 30 SMP dan 94 SD di Kota Batu, masih 40 lembaga yang disasar.
“Karenanya, pelatihan untuk tenaga pengajar terus dioptimalkan, supaya di tahun ajaran 2025-2026 bisa segera diterapkan,” tegasnya.
Khusus untuk SMP, diharapkan coding dan AI akan dimasukkan dalam mata pelajaran Teknik Informasi dan Komunikasi atau TIK. Agar nantinya bisa lebih cepat penerapannya dan tepat.
Rafika menambahkan, meskipun dalam realisasinya dilakukan bertahap, harapannya semua satuan pendidikan bisa menerapkan coding dan AI dalam kurikulumnya.
Sementara itu, dosen Departemen Sistem Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya, Ir. Yusi Tyroni Mursityo, S.Kom., M.AB., menyebut, dengan adanya kebijakan coding dan AI masuk kurikulum SD dan SMP, tujuannya untuk pengembangan critical thinking dan problem solving generasi muda. Khususnya Gen Alfa.
“Kondisi saat ini terus berkembang maju. Maka generasi muda juga harus bisa mengikutinya.”
“Dengan memasukan coding dan AI di kurikulum SD dan SMP, sebagai salah satu langkah nyata,” tambahnya,
Dengan pembelajaran coding dan AI ini, ujar Yusi, juga bisa mengasah kreatifitas dan kemampuan matematika. Sehingga anak terbiasa menggunakan alat-alat. (Wulan Indriyani/Ra Indrata)