
Foto bersama ibu-ibu PKK RT.03 RW.12 Desa Watugede, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Politeknik Negeri Malang (Polinema) senantiasa berupaya meningkatkan kualitas lingkungan dan produktivitas lahan tanaman obat keluarga (TOGA).
Kali ini dilakukan tim dosen dari Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang (Polinema) yang diketuai oleh Muhammad Tri Aditya, S.T., M.T.
Mereka menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) berupa Bimbingan Teknis Pemasangan Biopori di RT 03 RW 12 Desa Watugede, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, pada awal Mei 2025.
Dalam keterangan kepada Malang Post melalui Humas, Selasa (8/6/2025) kegiatan ini merupakan bentuk implementasi nyata ilmu teknik sipil dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui pendekatan teknologi tepat guna, biopori diperkenalkan sebagai solusi ekologis untuk mengatasi masalah genangan air, meningkatkan aerasi tanah, serta sebagai media pengolahan sampah organik rumah tangga.
Ketua Pelaksana, Muhammad Tri Aditya, S.T., M.T. menyampaikan kegiatan diawali dengan sosialisasi dan penyuluhan kepada warga, khususnya ibu-ibu PKK RT 03 RW 12 selaku pengelola lahan TOGA, tentang konsep dan manfaat biopori.
Dalam pengarahannya, Pemateri Pengabdian ini menjelaskan. Bahwa biopori tidak hanya berperan dalam menjaga keseimbangan air tanah, tetapi juga membantu menyuburkan lahan melalui dekomposisi alami sampah organik.
“Usai penyuluhan, warga dibimbing langsung untuk membuat dan memasang pipa biopori secara mandiri di area lahan TOGA bersama tim PPM dari Polinema. Terlihat antusiasme tinggi dari warga yang terlibat langsung dalam kegiatan praktik pemasangan biopori.”
“Beberapa mahasiswa turut membantu dalam teknis pengeboran tanah, penanaman pipa berlubang, serta pengisian awal dengan limbah organic,” terangnya.
Peserta yang merupakan anggota PKK setempat menyampaikan kegiatan ini sangat membantu warga memahami bagaimana mengelola lingkungan pekarangan rumah secara lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Sebelumnya lahan TOGA sering tergenang saat musim hujan. Setelah kegiatan ini, kami jadi paham pentingnya lubang resapan biopori.
Program yang berlangsung dari Maret hingga Oktober 2025 ini didanai oleh DIPA Politeknik Negeri Malang dan ditargetkan menghasilkan luaran berupa publikasi ilmiah, video dokumentasi, berita, serta dampak langsung berupa peningkatan kapasitas warga dalam pengelolaan lingkungan.
Selain Muhammad Tri Aditya, tim pelaksana kegiatan ini terdiri dari Ikrar Hanggara.,ST., MT., Helik Susilo, ST., M.Eng., Drs. Armin Naibaho, ST., MT., Dr. Dra. Utami Retno Pudjowati, M.Si., Serta Yessi Widyasari, S.Pd., M.Pd.
Harapannya keseluruhan kegiatan ini tidak hanya memperkuat keterlibatan dosen dan institusi dalam pembangunan masyarakat berbasis teknologi tepat guna, tetapi juga menjadi contoh nyata pengabdian dosen dalam menciptakan masyarakat yang lebih sadar lingkungan. (*/M Abd Rahman Rozzi-Januar Triwahyudi)