
MALANG POST – Dua penyakit tidak menular, hipertensi dan diabetes melitus, kini menjadi ancaman ganda bagi kesehatan masyarakat. Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat prevalensi kedua penyakit ini terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Kondisi ini sangat mengkhawatirkan karena keduanya merupakan faktor risiko utama terjadinya komplikasi serius seperti stroke, gagal ginjal, penyakit jantung, dan kebutaan.
Sebagai upaya preventif dan deteksi dini penyakit tersebut, Pemkot Batu melalui Dinkes secara maraton menggelar cek kesehatan gratis (CKG) serta sosialisasi dan skrining pencegahan penyakit hipertensi dan diabetes melitus.
Kegiatan tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya Pemkot Batu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat, guna mencegah penyakit degeneratif yang semakin marak.
Berdasarkan data Dinkes Kota Batu tahun kemarin, tercatat ada sebanyak 5.433 masyarakat Kota Batu kena hipertensi. Kemudian ada sebanyak 4.220 kasus terdeteksi kena diabetes melitus.
Wali Kota Batu, Nurochman menyatakan, bahwa di usia lansia, diabetes dan hipertensi sangat mudah menyerang tubuh. Karena itu, dia mewanti-wanti masyarakat untuk selalu menjaga pola makan dan bergerak aktif setiap hari.
“Kami berpesan kepada seluruh masyarakat Kota Batu untuk menjaga pola maka. Lalu setiap hari diusahakan untuk berolahraga minimal berjalan kaki dari, supaya tubuh tetap terjaga dan jauh dari penyakit,” kata Cak Nur, Selasa (10/6/2025).
Setiap kegiatan CKG, pihaknya turut memberikan edukasi tentang pola hidup sehat. Lalu para peserta juga difasilitasi pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah, serta konsultasi medis secara gratis dengan tenaga.

ANTUSIAS: Masyarakat Kota Batu nampak sangat antusias mengikuti cek kesehatan gratis (CKG) sebagai deteksi dini penanganan penyakit yang mungkin terjadi. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Melihat antusias masyarakat yang cukup tinggi mengikuti kegiatan itu, Cak Nur memberikan apresiasi setinggi-tingginya. Ini merupakan wujud dari peran aktif pemerintah dalam menyelenggarakan program promotif dan preventif di tengah masyarakat.
‘Kegiatan tersebut juga sejalan dengan visi Pemkot Batu untuk membangun masyarakat yang sehat dan sejahtera. Terutama dalam mencegah penyakit tidak menular yang saat ini menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia,” urainya.
Kegiata ini mpromerupakan program rutin yang akan terus digelar di berbagai desa dan kelurahan di Kota Batu. Bertujuan untuk mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat, sekaligus meningkatkan kesadaran kolektif terhadap risiko penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Batu, Aditya Prasaja menambahkan, angka penderita hipertensi dan diabetes melitus tersebut cukup menghawatirkan. Terlebih kedua penyakit tersebut merupakan penyebab utama berbagai komplikasi kronis yang bisa berujung pada kematian.
“Fenomena meningkatnya kasus hipertensi dan diabetes bukan hanya soal angka statistik, tetapi menjadi sinyal peringatan keras bagi seluruh lapisan masyarakat,” katanya.
Menurutnya, kedua penyakit ini sering kali muncul tanpa gejala awal yang jelas, sehingga banyak penderitanya tidak menyadari kondisi mereka hingga berada dalam tahap lanjut.
“Ini adalah ancaman nyata. Hipertensi dan diabetes sering kali tidak disadari hingga muncul komplikasi berat seperti stroke, serangan jantung, atau bahkan gagal ginjal,” ujarnya.
Melihat tren yang mengkhawatirkan ini, pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah preventif yang lebih intensif. Seperti memperluas cakupan skrining rutin di berbagai fasilitas kesehatan tingkat pertama, seperti puskesmas dan posyandu, sehingga deteksi dini dapat dilakukan secara masif.
Menurutnya, keberhasilan pencegahan tidak bisa hanya bertumpu pada upaya pemerintah semata. Karena itu, dia mengajak masyarakat untuk lebih sadar dan aktif menjaga kesehatan. Mulai dari pola makan yang seimbang, aktivitas fisik yang teratur, hingga kebiasaan rutin memeriksakan tekanan darah dan kadar gula. (Ananto Wibowo)