
MALANG POST – Salah satu program unggulan Walikota Malang, Wahyu Hidayat, dan wakilnya, Ali Muthohirin, berupa 1.000 event, bak gayung bersambut. Program ini menjadi salah satu pendongkrak naiknya angka kunjungan wisatawan ke Kota Malang.
Meningkatnya kedatangan dari wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan domestik (wisdom) itu berdampak terhadap para pelaku UMKM dan kenaikan tingkat hunian (okupansi) hotel.
Dari rilis Badan Pusat Statistik(BPS) Kota Malang, libur panjang Hari Raya Idul Fitri pada APRIL 2025, membuat okupansi hotel di Kota Malang terkerek.
“Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel total pada bulan April 2025 sebesar 47,05 persen. Naik 20,07 persen dibanding Maret 2025,” kata Umar Sjaifudin, Kepala BPS KOTA Malang saat memaparkan rilis inflasi dan perkembangan pariwisata Kota Malang bulan Mei 2025 di NCC Kota Malang, Senin (2/6/2025).
Menurut Umar Sjaifudin, libur Lebaran dan cuti bersama membuat banyak masyarakat datang di Kota Malang untuk liburan. Ini membuat TPK hotel berbintang di Kota Malang di bulan April yaitu 55,67 persen. Naik 26,41 persen dibanding Maret 2025.
Untuk TPK hotel non-bintang pada April 2025 mencapai 34,43 persen. Naik 14,40 persen dibanding bulan sebelumnya.
Tingkat okupansi hotel di Kota Malang pada April 2025 itu di atas Jatim 34,47 persen dan nasional di angka 29,83. “Klasifikasi hotel bintang di Kota Malang untuk TPKnya bulan April adalah 55,67 persen. Di atas Jatim di angka 47,05 dan nasional 34,43.”
“Rata-rata lama mengenal tamu (RLMT) di Kota Malang adalah 1,36 hari. Lebih tinggi dari Jatim, yaitu 1,28 hari dan lebih rendah dari nasional 1,45 hari. Komposisi tamu, asing 3,69 persen dan Nusantara 96,31 persen,” jelas Umar.

Paparan inflasi dan perkembangan pariwisata di Kota Malang oleh BPS Kota Malang di NCC, Senin (2/6/2025). (Foto: Eka Nurcahyo/Malang Post)
Walikota Malang, Wahyu Hidayat, mengatakan, rilis BPS ini momen penting karena menjadi sumber informasi yang kridibel untuk menilai kondisi sosial ekonomi dan pembangunan di Kota Malang.
“Pada hari ini kita akan menyimak data penting yang menjadi tolok ukur kondisi ekonomi dan sosial Kota Malang. Yaitu, perkembangan inflasi dan sektor pariwisata.
“Saat ini kita hidup di era yang menuntut kecepatan, ketepatan dan akuntabilitas dalam setiap keputusan. Di tengah dinamika global, tantangan ekonomi dan berbagai krisis multidimensi data statistik bukan lagi pelengkap, namun merupakan sebuah pondasi.”
“Mengapa saya katakan demikian? Karena ketidakpastian global itu akan membawa pengaruhnya sampai ke daerah. Termasuk Kota Malang. Harga bahan pangan bisa naik karena gangguan distribusi internasional, tingkat kunjungan wisata bisa turun karena isu geopolitik dan belanja masyarakat bisa terpengaruh oleh tekanan ekonomi nasional,” kata Wahyu.
Dalam situasi seperti ini, perintah tidak boleh bekerja berdasarkan asumsi semata, kita butuh pijakan yang kuat dan data statistik adalah pijakan itu.
Berdasarkan data BPS KOTA Malang, pada April 2025, terjadi inflasi year or year (yoy) sebesar 1,49 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) SEBESAR 108,17. Inflasi month to month (mtm) tercatat 1,07 persen dan tingkat inflasi year to date sebesar 1,15 persen.
“Angka-angka ini menunjukkan bahwa secara umum, harga-harga kebutuhan pokok di Kota Malang masih dalam kondisi relatif terkendali. Meski begitu, kita tetap perlu waspada dan terus melakukan monitoring, agar inflasi tetap stabil, sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga,” ujar Wahyu.
Selain itu, lanjut Wahyu, perkembangan sektor pariwisata di Kota Malang juga menunjukkan trend yang positif. Data kunjungan wisatawan pada April 2025 mengalami peningkatan dibanding bulan-bulan sebelumnya. Ini tentu menjadi kabar baik, mengingat sektor pariwisata merupakan salah satu penggerak utama perekonomian daerah. Sekaligus membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi warga Kota Malang.
Wahyu optimistis program 1.000 event akan mampu mendongkrak kedatangan wisatawan ke Kota Malang. Tidak hanya saat libur panjang, tetapi event-event di libur hari sabtu dan minggu akan juga menjadi daya tarik. Apalagi, pada Juni dan Juli 2025 ini, Kota Malang tuan rumah Porprov IX, tentu event ini juga akan menyedot wisatawan untuk datang di Kota Malang. (Eka Nurcahyo)