
MALANG POST – Rumah inklusi memiliki peran yang sangat penting. Karena membawa dampak positif yang signifikan bagi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Diantaranya seperti mempromosikan kesetaraan dan keadilan sosial, serta mendorong pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.
Di Kota Batu, dengan keragaman masyarakatnya, rumah inklusi menjadi aset berharga dalam memajukan nilai-nilai kesetaraan, keadilan sosial dan persatuan. Ini akan menjadi ruang dimana semua warga merasa diterima, dihargai dan memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi pada kemajuan daerah.
Dengan kebermanfaatan tersebut, Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto, secara resmi membuka Rumah Inklusi Kota Batu. Berlokasi di Jalan Kapten Ibnu, Kelurahan Sisir, Kota Batu.
Heli mengapresiasi atas inisiatif pendirian Rumah Inklusi tersebut. “Saya sering berinteraksi dan mendampingi ibu serta anak-anak berkebutuhan khusus di Kota Batu. Kehadiran Rumah Inklusi ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan mereka secara lebih terarah,” ujarnya, Selasa (29/4/2025).
Heli menekankan, akan pentingnya data akurat untuk memastikan bantuan tepat sasaran. “Kami membutuhkan data yang valid agar program yang dijalankan efektif. Dinas Sosial akan terus memperbarui data dan bekerja sama dengan Rumah Inklusi untuk memastikan tidak ada kesalahan administrasi,” tuturnya.

RUMAH INKLUSI: Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto saat meresmikan rumah inklusi di Kota Batu demi terwujudnya kesetaraan keadilan sosial dan persatuan. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Lebih lanjut, dia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung peresmian ini. “Semoga Kota Batu semakin sae (baik). Kami berharap partisipasi aktif semua pihak untuk mewujudkan masyarakat yang lebih inklusif,” ungkapnya.
Rumah Inklusi Kota Batu hadir dengan mengusung konsep ‘Menghargai Perbedaan, Merayakan Kebersamaan’, sebagai wadah bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk mendapatkan pendampingan, pelatihan dan dukungan sosial.
“Pemkot berkomitmen untuk terus mendukung program inklusi dengan memperkuat kolaborasi antara pemerintah, komunitas dan keluarga penyandang disabilitas,” tuturnya.
Lebih lanjut, rumah inklusi menjadi tempat bertemunya berbagai perspektif, pengalaman dan pengetahuan. Interaksi antarbudaya dapat meningkatkan pemahaman, toleransi dan apresiasi terhadap perbedaan.
Dengan melibatkan semua anggota masyarakat dalam proses pembangunan, rumah inklusi memastikan bahwa kebutuhan dan aspirasi semua pihak dipertimbangkan.
Ini dapat menghasilkan kebijakan dan program yang lebih efektif dan adil, yang pada akhirnya berkontribusi pada pembangunan daerah yang lebih berkelanjutan dan inklusif.
“Rumah inklusi juga dapat menjadi pusat inovasi sosial, dimana ide-ide baru untuk mengatasi masalah-masalah sosial dapat dikembangkan dan diimplementasikan secara kolaboratif,” tutup Heli. (Ananto Wibowo)