
Dosen Pengampu Prof. Dr. Ir. Setyono Yudo Tyasmoro, M.S bersama 108 mahasiswa semester enam Program Studi Agroteknologi FP UB. (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Sebanyak 108 mahasiswa semester enam Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB) melakukan kunjungan praktik lapang ke Kebun Kopi Bangelan, milik PTPN I Regional 5, di Wonosari, Kabupaten Malang, Sabtu akhir pekan kemarin.
Kegiatan ini merupakan bagian dari praktikum mata kuliah Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan yang bertujuan memperkuat pemahaman mahasiswa mengenai proses produksi kopi secara menyeluruh, dari hulu ke hilir.
Dalam kunjungan tersebut, mahasiswa dibimbing oleh tiga dosen pengampu, yakni Prof. Dr. Ir. Setyono Yudo Tyasmoro, MS; Dr. Adi Setiawan, SP., MP dan Paramyta Nila Permanasari, S.P., M.Si., serta didampingi empat orang asisten praktikum.
Praktikum lapang ini menjadi salah satu upaya nyata dalam menjembatani teori di kelas dengan praktik di lapangan. Khususnya dalam konteks tanaman perkebunan strategis seperti kopi.
Ketua Pelaksana Prof. Dr. Ir. Setyono Yudo Tyasmoro, M.S berharap. Kegiatan ini dapat memberikan nilai tambah bagi mahasiswa untuk mendalami bidang perkebunan.
Khususnya, kopi yang memiliki nilai ekonomi tinggi baik di pasar domestik maupun internasional. Perlu diketahui, harga kopi robusta di pasaran regional internasional saat ini cukup tinggi yakni $4,667 per kg.
“Melalui kunjungan ini, mahasiswa bisa melihat langsung bagaimana teori yang mereka pelajari di kelas diterapkan di lapangan.”
“Mereka belajar tidak hanya tentang teknik budidaya. Tetapi juga manajemen kebun dan aspek praktis lain yang krusial dalam dunia pertanian modern,” ujar Prof. Yudo.
Mahasiswa diajak untuk melihat dan memahami secara langsung tahapan produksi kopi dimulai dari proses pembibitan, pemilihan benih unggul, teknik penyemaian, hingga cara perawatan bibit sebelum ditanam di lapangan.
Setelah itu, mereka menyusuri area pemeliharaan tanaman, belajar teknik pemangkasan, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit.
Puncak kegiatan terletak pada pengenalan proses panen dan pasca panen kopi. Pada gilirannya, mahasiswa diberi pemahaman tentang cara pemetikan buah kopi yang tepat, hingga tahap fermentasi, pengeringan dan sortasi biji kopi.
Tahapan ini sangat penting karena menentukan kualitas akhir produk kopi yang akan dipasarkan. Salah satu keunggulan dari Kebun Kopi Bangelan adalah adanya koleksi 140 klon kopi.
Klon-klon ini terdiri dari berbagai varietas unggul. Baik dari jenis Arabika maupun Robusta, yang dikembangkan sebagai bagian dari program penelitian dan pengembangan kebun.
Mahasiswa terlihat antusias saat berinteraksi dengan para teknisi kebun dan mempelajari karakteristik masing-masing klon, potensi hasil, hingga ketahanannya terhadap hama dan penyakit.
Pada sesi diskusi dan refleksi, beberapa di antaranya menyatakan ketertarikannya untuk meneliti lebih lanjut tentang kopi dan mempertimbangkan karier di bidang industri perkebunan.
Kegiatan ini menjadi bentuk sinergi antara dunia pendidikan tinggi dan industri perkebunan nasional PTPN I Regional 5, serta perwujudan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Sebelumnya telah dilakukan kolaborasi penelitian, dan program magang untuk mahasiswa. (*/M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)