
MALANG POST – Komandan Brigade Infanteri 18/Trisula (Danbrigif 18/Trisula), Kolonel Inf Risa Wahyu Pudji Setyawan, membuka secara resmi Kejuaraan Taekwondo Nasional, yang berlangsung Sabtu – Minggu (26-27/4/2025).
Kejuaraan yang berlangsung di Markas Brigif 18/Trisula itu, bertajuk: “Seroja Cup 2025”. Digelar dalam rangka HUT ke-64 Kostrad. Juga sebagai ajang pencarian bibit atlet Taekwondo berbakat, yang berpotensi berprestasi di level nasional maupun internasional.
Kolonel Wahyu mengatakan, dalam kejuaraan kali ini, diikuti 472 atlet taekwondo dari 30 kontingen se Jawa Bali, yang akan beradu tanding secara indoor maupun outdoor.
“Seroja Cup 2025 ini yang pertama kali, dalam rangka memperingati HUT ke-64 Divisi Infanteri 2 kostrad.”
“Di TNI kan ada bela diri taktis. Itu sumbernya dari segala bentuk bela diri yang ada di Indonesia. Salah satunya ada unsur dari Taekwondo,” ucapnya, kepada awak media.
Pria yang akrab disapa Wahyu ini menjelaskan, event kejuaraan Taekwondo Seroja Cup 2025, diambil dari nama Operasi Seroja. Yakni operasi militer Indonesia di Timor Timur pada 1975–1976, dalam rangka penyatuan Nusantara. Karenanya diharapkan dapat melahirkan atlet-atlet Taekwondo yang berprestasi.
“Diharapkan Trisula menjadi tempat kawah Candradimuka Taekwondo kita. Yang dapat membangun, terutama moral anak-anak di era globalisasi ini.”
“Dengan Etika, moral dan semangat juang, diiharapkan bisa menjadi duta besar bangsa di kancah internasional. Seperti pemain Timnas U-17 Indonesia, yang top score saat ini, Evandra itu lahir di 502 sini,” jelasnya.

Untuk itu, Wahyu berharap event tersebut turut dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk menggembleng moral para atlet. Terutama dengan dinamika dan globalisasi yang terjadi saat ini.
“Terutama moralnya anak-anak dulu, dengan globalisasi ini. Etika, moral dan semangat juang. Mereka nantinya akan bisa menjadi duta besar bangsa di kancah internasional,” jelasnya.
Dengan adanya event ini, lanjut Wahyu, diharapkan dapat digelar secara rutin dalam dua tahun sekali. Pada gelaran yang pertama ini, untuk venue dibagi menjadi dua. Yakni outdoor dan indoor.
Hal itu dilakukan dengan maksud, para atlet bisa membiasakan diri dari segala kemungkinan tantangan yang ada.
“Jadi tidak putus asa dengan segala tantangan yang ada, yang dihadapi. Dengan perubahan dari indoor kemudian menjadi outdoor, memberikan kemampuan mereka untuk beradaptasi cepat untuk tujuan yang lebih baik,” jelasnya.
Wahyu berpesan kepada seluruh atlet peserta kejuaraan, untuk tetap menjunjung tinggi sportivitas selama beradu tangkas. Sehingga dapat terus membangun daya juang yang dapat turut digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kita hadapi perubahan globalisasi ini, anak-anak taekwondo ini mampu beradaptasi untuk menjawab tantangan zaman.”
“Saya berharap adek-adek saya menjadi generasi penerus yang memiliki semangat juang tinggi. Tidak mudah menyerah. Punya dedikasi untuk mencapai tujuan,” pungkasnya. (*/Ra Indrata)