
MALANG POST – Menyongsong visi Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara, Pemprov Jatim menggelar Jatim Retreat 2025. Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari, yakni pada 26-27 April di Pusdik Arhanud, Kota Batu.
Jatim Retreat 2025 mengusung tema Penguatan Kepemimpinan Menuju Jatim Gerbang Baru Nusantara. Diikuti sebanyak 72 Kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim. Melalui kegiatan ini, diharapkan para pemimpin di Jatim dapat memiliki visi dan misi yang sama dalam membangun Jatim yang lebih maju dan berdaya saing.
Selain diikuti jajaran Kepala OPD Pemprov Jatim, dalam pembukaan kegiatan tersebut juga diikuti jajaran Forkopimda Provinsi Jatim. Diantaranya seperti Kapolda Jatim Irjen Nanang Avianto, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin dan sejumlah stakeholder terkait.
Sekda Provinsi Jatim, Adhy Karyono menyatakan, kegiatan semacam ini rutin dilakukan Pemprov Jatim. Kegiatan ini adalah ide dan arahan langsung oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
“Jika retret kepala daerah kemarin menggunakan baju loreng milik Komcad. Pada Jatim Retreat 2025 menggunakan baju loreng milik IPDN,” tutur Adhy Karyono.
Dia menambahkan, Jatim Retreat 2025 merupakan suatu kegiatan yang penting. Guna menyelaraskan visi misi nasional dan daerah, yakni Asta Cita dan Nawa Bhakti Satya. Dengan harapan dapat mempererat sinergitas jajaran Kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim.
“Jatim Retreat 2025 bertujuan untuk mengembangkan kapasitas kepemimpinan jajaran pimpinan tinggi di Pemprov Jatim. Untuk menyamakan visi, misi dan tindakan antar Kepala OPD, guna mewujudkan Jatim Gerbang Baru Nusantara,” papar dia.

JATIM RETREAT: Pemprov Jatim menggelar Jatim Retreat 2025 yang diselenggarakan di Pusdik Arhanud Kota Batu, kegiatan ini bertujuan untuk menyelaraskan Asta Cita dan Nawa Bhakti Satya. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Selama dua hari kegiatan, para peserta yang meliputi Sekda, Kepala Dinas, Kepala Biro, Kepala Bagian, Direktur dan Wakil Direktur RSUD akan tinggal di asrama Pusdik Arhanud.
Sementara itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, Jatim Retreat 2025 digelar untuk mempersambungkan antara Asta Cita dan Nawa Bhakti Satya. Pusdik Arhanud dipilih karena lokasinya sangat representatif.
“InsyaAllah tanggal 29 April nanti akan ada Musrenbang tingkat provinsi. Sebelum masuk Musrenbang para Kepala OPD kami kumpulkan, kami ingin memberikan pemahaman yang lebih komposit, tentang bagaimana mengintegrasikan antara Asta Cita dengan Nawa Bhakti Satya,” papar Gubernur Khofifah.
Menurutnya, mengintegrasikan visi misi tersebut menjadi hal yang harus dilakukan. Sehingga program yang diturunkan oleh Pemerintah Pusat, ketika sampai di tingkat bawah realisasinya bisa langsung dengan cepat, baik dan cermat.
“Misalnya di Nawa Bhakti Satya ada Jatim Lestari, nah ini beririsan denga Asta Cita ke delapan, jadi ini nyambung, maka Kepala OPD harus paham,” jelas dia.
“Kalau berjalan masing-masing saya khawatir ini tidak menguatkan perspektif Jatim yang merupakan provinsi terbesar ke dua di Indonesia. Kami sudah berkomitmen Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara, ini adalah tugas besar. Maka butuh kerja keras, sinergi dan kolaborasi,” tamabahnya.
Lebih lanjut, dalam kegiatan tersebut pihaknya turut mendatangkan sejumlah narasumber berkompeten di bidangnya, diantaranya seperti dari KPK, Gubernur Lemhanas, Kepala Lembaga Administrasi Negara, Kepala Badan Kepegawaian Negara, dari Kodam V Brawijaya, Polda Jatim, hingga Wakil Gubernur Jatim, Emil Elistianto Dardak.
“Nanti Pak Wagub akan menyampaikan materi tentang Ai. Bagaimana penerapannya dalam pelayanan publik, kemudian dalam hal pengawasan seperti apa,” imbuhnya.
Melalui kegiatan ini, Gubernur Khofifah juga berkeinginan untuk membangun ikatan antar Kepala OPD Pemprov Jatim, sehingga sinergitasnya bisa lebih kuat lagi. Sebab ada hal-hal yang bukan hanya menjadi domain OPD tertentu saja, namun juga menjadi tugas semuanya.
“Misalnya mengukuhkan ideologi pancasila, membangun harmoni ini tugas semua OPD,” tutup Khofifah. (Ananto Wibowo)