
MALANG POST – Selain sebagai bentuk uri-uri budaya, selamatan sumber mata air digelar sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan terhadap sumber air yang memberikan kehidupan. Tradisi ini menjadi wujud kearifan lokal dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan.
Di Kota Batu, tradisi selamatan sumber mata air masih dilestarikan hingga saat ini. Selamatan sumber mata air di Kota Batu merupakan bentuk komitmen warga terhadap keberlanjutan. Ritual ini juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem dan lingkungan.
Terbaru, masyarakat Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Batu menggelar kegiatan tersebut, diwujudkan sebagai rasa syukur atas karunia sumber kehidupan. Kegiatan tersebut turut dibarengi dengan penanaman 200 bibit pohon sebagai salah satu upaya untuk tetap menjaga kelestarian air yang begitu berharga bagi Masyarakat.
Ritual selamatan dan penanaman tersebut berlangsung di kawasan Jalibar, Desa Oro-oro Ombo, Jumat (25/4/2025). Kegiatan diawali dengan kirab tumpeng yang berasal dari swadaya masyarakat diantaranya, 13 tumpeng dari 13 RW, tujuh tumpeng dari Gapoktan, dua Tumpeng dari PDAM Kota Batu, satu tumpeng dari LMDH Desa Oro-Oro Ombo dan BPD serta hipam tujuh tumpeng.

SELAMATAN SUMBER: Warga Desa Oro-oro Ombo saat menggelar selamatan sumber mata air sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto turut hadir mengikuti prosesi selamatan tersebut. Bersama pihak-pihak terkait, secara simbolis Heli turut meminum air sumber. Ini dilakukan sebagai lambang hormat dan rasa syukur atas sumber air yang ada di masyarakat.
Lalu dilanjutkan pemotongan tumpeng dan diberikan kepada tokoh masyarakat, ini dilakukan sebagai wujud apresiasi dan simbol kebersamaan dalam kegiatan tersebut.
“Kami berharap, agar masyarakat secara bersama-sama senantiasa menjaga kelestarian alam, agar sumber mata air tetap terjaga,” tutur Heli.
Sementara itu, Kepala Desa Oro-oro Ombo, Wiweko menambahkan, melalui ritual dan penanaman pohon ini diharapkan dapat bermanfaat jangka panjang kepada masyarakat.
“Untuk pohon yang ditanam ada beberapa jenis tanaman. Tapi paling banyak pohon aren, karena bisababuak menyimpan cadangan air. Kemudian kolang-kalingnya juga bisa dimanfaatkan,” tutur Wiweko.

Menurutnya, kegiatan semacam ini merupakan suatu hal yang sangat positif. Apalagi berhubungan dengan kelangsungan kondisi lingkungan. “Kami di pemerintah desa pasti akan mensuport kegiatan masyarakat semacam ini. Apalagi ini berhubungan dengan alam,” katanya.
Lebih lanjut, Wiweko juga menyampaikan, jika di Desa Oro-oro Ombo banyak sumber mata air. Diantaranya seperti Sumber Darmi, Sumber Sat, Sumber Dongop dan sumber-sumber mata air lainnya.
“Melalui kegiatan ini, bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur kami, karena telah dianugerahi lingkungan alam yang asri. Selain itu juga sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan,” imbuhnya.
Tradisi selamatan sumber mata air selain memiliki makna penting sebagai ungkapan syukur, juga sekaligus mempererat kebersamaan masyarakat dan menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga sumber daya air bagi kehidupan. (Ananto Wibowo)