
STRIKER: Charles Lokoli Ngoy saat diturunkan kala menjamu Madura United. Penyerang berpaspor Australia itu memiliki beberapa peluang, tapi tak satupun bisa dikonversi jadi gol. (Foto: Arema Official)
MALANG POST – Skuadra Singo Edan, masih menyisakan lima laga di Liga 1 musim 2024/2025 ini. Tetapi di atas kertas, semua pertandingan itu tidak ada pengaruhnya pada keberadaan Arema FC di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Lantaran dengan mengantongi 42 poin dari 29 laga, sudah cukup bagi Arema FC untuk terus bertahan di Liga 1.
Tapi dari lima laga tersisa itu, mungkin hanya ada satu laga yang layak disebut laga pertaruhan harga diri. Yakni saat menjamu Persebaya Surabaya, pada Senin (28/4/2025) mendatang.
Sisanya bisa disebut sekadar menggugurkan kewajiban. Seperti saat dijamu Persis (5/5/2024), menjamu Persik (11/5/2025), dijamu PSBS Biak (18/5/2025) dan laga terakhir menjamu Semen Padang (24/5/2025).
Agar tidak sampai tergelincir kembali saat derbi Jatim lawan Persebaya, pelatih Ze Gomes harus belajar banyak dari kekalahan lawan Madura United, Kamis (24/4/2025) kemarin.
Secara mengejutkan, Arema FC saat menjamu Madura United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, justru kalah tipis 0-1. Padahal di putaran pertama, di kandang Madura United justru Arema FC unggul telak 4-2.
Salah satu yang menjadi penyebab Arema FC gagal mencetak gol di laga tersebut, karena penyelesaian akhir yang sangat jelek. Bagaimana tidak, data statistik mencatat, ada 20 kali tendangan ke gawang, dengan tujuh diantaranya on target. Tapi tak ada gol bisa dibuat pemain-pemain Arema FC.
Beberapa peluang emas, gagal dikonversi menjadi gol oleh duet striker Arema FC, Charles Lokoli Ngoy dan Dalberto Luan Belo.
Selepas pertandingan, pelatih Arema FC, Jose Manuel Gomes da Silva alias Ze Gomes, mengakui timnya memang bermain kurang maksimal. Utamanya di babak pertama.
Di sisi yang lain, pelatih asal Portugal itu juga mengakui rapatnya pertahanan Madura United, menjadikan pemainnya sulit mengkonversi peluang, untuk menjadi gol.
“Penyelesaian akhir yang jelek, harus segera diperbaiki. Apalagi setelah ini kita harus melawan Persebaya Surabaya.”
“Jadi peluang (Arema FC) banyak. Madura (United) hanya punya peluang satu kali saja. Tapi mereka datang dan bisa cetak gol,” tegas pelatih 48 tahun ini.
Tidak itu saja, selepas laga tersebut, Ze Gomes mengaku akan langsung melakukan evaluasi. Agar saat menghadapi Persebaya Surabaya, kesalahan tersebut tidak kembali terulang.
Catatan statistik pertandingan lainnya, di laga yang berlangsung Kamis malam itu, setidaknya Arema FC memiliki 12 kreasi peluang. Tapi lagi-lagi tak ada satupun yang menjadi gol.
Penguasaan bola Arema FC, juga sangat bagus. Mencapai 62 persen berbanding 38 persen milik tim tamu. Tapi justru Madura United yang berhasil melesakkan gol kemenangan lewat Iran Junior di menit ke-46.
“Kami banyak menguasai bola di babak pertama. Kami punya beberapa situasi yang memungkinkan untuk mencetak gol. Tapi tak ada gol yang tercipta,” kata Ze Gomes, dalam sesi jumpa pers usai laga.
Itulah sebabnya, pelatih berisensi UEFA Pro ini harus mengakui, meski memiliki banyak peluang, tapi Arema FC kurang efektif di laga melawan Madura United ini.
Menurut pelatih asal Portugal itu, pasukannya bisa menang jika mampu memaksimalkan peluang menjadi gol balasan.
Setidaknya ada 20 tembakan yang dilepaskan barisan serang Arema FC di laga ini. Sayangnya, hanya tiga yang tepat mengarah ke gawang Madura United dan mampu diselamatkan seluruhnya oleh kiper Miswar Saputra.
“Kami sudah memulai pertandingan dengan baik. Kami bermain bagus, tapi itu belum cukup untuk bisa meraih kemenangan,” tandasnya.
Karena kekalahan tersebut, menjadikan Arema FC kehilangan momen untuk naik ke posisi lima besar.
Tim yang berdiri pada 1987 itu, kini berada di posisi ke-8 dengan torehan 42 poin, dari 12 kemenangan, 6 hasil imbang, 11 kekalahan.
Sementara Madura United, kini berada di posisi ke-13 klasemen sementara, dengan torehan 30 poin. Hasil itu didapat dari 8 kemenangan, 6 hasil imbang, dan 15 kali hasil imbang. (*/Ra Indrata)