
Toko dan gudang barang pecah belah maupun peralatan dapur/rumah tangga legendaris 'Santoso' di Jl Gatot Subroto Kota Malang ludes terbakar, Rabu (23/4/2025) malam. (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Gudang dan toko aneka peralatan dapur dan barang pecah belah legendaris ‘Santoso’ yang berada di Jl Gatot Subroto, Kota Malang, ludes terbakar. Kobaran api membesar pada Rabu (23/4/2025) pukul 19.45 WIB.
Menurut Kasatpol PP Kota Malang, Heru Mulyono, pertama kali kobaran api di toko itu diketahui penduduk di belakang toko itu. Petugas pemadam kebakaran Kota Malang mendapat laporan ketika kobaran api di Toko Santoso sudah besar.
Karena itu, pihaknya mengerahkan 100 orang lebih petugas pemadam kebakaran. Mereka didukung dengan 7 kendaraan pemukul, 2 tangki, dan 2 mobil resque. “Ini yang dari Damkar Kota Malang,” ujar Heru Mulyono.
Juga ada mobil damkar dari Kabupaten Malang dan Pabrik Rokok Grendel masing-masing satu unit. Kemudian tiga mobil tangki dari Perumdam Tugu Tirta, empat mobil tangki dan dua mobil damkar skylift dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang.
Malam itu belasan ambulans dari relawan-relawan juga standby di lokasi kejadian. Ini sebagai antisipasi jika ada korban.
“Namun, alhamdulillah tak ada korban jiwa. Yang ada hanya cidera ringan dari petugas damkar karena kejatuhan barang pecah belah atau plastik yang meleleh,” kata Heru.
Diungkapkan Heru, begitu pihaknya mendapat laporan, tim dakar Kota Malang langsung berusaha untuk memadamkan kobaran api dari bagian belakang lokasi titik utama. Ini untuk memutus agar api tidak merembet ke rumah-rumah warga.
“Kebetulan di belakang toko itu merupakan pemukiman padat penduduk,” jelas Heru.
Sedang tim lainnya dari samping dan kanan Toko Santoso. Apalagi, di samping kiri dan kanannya ada toko busa, toko cat dan restoran.
“Meski begitu ketiga toko itu tetap terdampak. Sebagian bangunan lantai atasnya ikut terbakar. Sedang rumah penduduk aman,” papar Heru.
Bangunan Toko Santoso sendiri, lanjut dia, terdiri dari tiga ruko. Bangunan depan berlantai 3 dan bangunan belakang los berlantai 2. Karena itu, kobaran api tampak pertama kali dari belakang, bukan dari depan.
Setelah kobaran api di belakang dan samping kanan kiri bisa diatasi, barulah pemadaman dilakukan dari depan bangunan dengan cara merusak pintunya. Kebutulan ketika kejadian, pintu depan tertutup.
Setelah tim damkar berjibaku selama sekitar 6 jam (mulai Rabu pukul 20.30 sampai Kamis pukul 01.30 WIB), akhirnya kobaran api berhasil dipadamkan. Dalam usaha pemadaman itu, para petugas tiap 10 menit harus berlarian keluar dari medan api guna menghindari sesak napas dampak dari kepulan asap.
“Usai menghirup Oksigen, petugas itu masuk kembali ke lokasi, untuk tugas kembali padamkan api,” jelasnya.
Selain bangunan berikut isinya yang ludes terbakar, ada empat mobil pikap, dua Tosa dan satu sepeda motor yang ikut terdampak.
“Barang ini bukan terbakar. Tetapi terdampak asap dan uap panas, sehingga cat dan bahan yang terbuat dari plastik meleleh,” jelas Heru.
Tak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Kerugian belum dapat diketahui karena masih diinventarisir petugas. Demikian juga penyebab kebakaran, masih dalam investigasi Tim Inafis dari Polresta Malang Kota.
Guna mencegah kebakaran serupa, Heru mengimbau ketika tambah daya PLN, tolong dicek kembali instalasinya. Demikian juga alat-alat antisipasi pertama untuk pemadam kebakaran seperti APAR. “APAR ini harus ada dan selalu dicek apakah masih bisa fungsi atau tidak,” jelas Heru.
Selain itu, ungkap Heru, masyarakat pengguna jalan harus memberi jalan saat mobil damkar melaju.
“Mohon perhatiannya masyarajat, utamakan diberi jalan saat ada mobil damkar yang melaju untuk memadamkan kebakaran. Jangan sampai dihambat,” pungkas Heru.(Eka Nurcahyo)