
MALANG POST – Musim penghujan tahun 2024/2025 akan rampung dalam waktu dekat. Meski begitu, penanganan permasalahan kebocoran atap di Pasar Induk Among Tani Kota Batu belum ada pergerakan serius dari Pemkot Batu.
Selama ini penanganan kebocoran atap pasar tiga lantai itu hanya dilakukan dengan cara penambalan, kemudian timbul kebocoran lagi di titik-titik lainnya. Melihat kondisi tersebut, penanganan jangka panjang sangat diperlukan.
Dengan kondisi seperti ini, DPRD Kota Batu mempertanyakan upaya apa yang akan dilakukan Pemkot Batu melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumperindag) Kota Batu.
“Informasinya sudah ada penanganan (dari Diskumperindag.red) untuk memperbaikinya (dengan menambal.red), tapi bagaimana memperbaikinya dengan benar dan jangka panjang? Harus ada solusi. Saya mau pertanyakan itu,” tegas Ketua Komisi B DPRD Kota Batu, Asmadi, Rabu (23/4/2025).
Dia menambahkan, bahwa dalam permasalahan atap bocor tersebut, harus ada langkah penanganan yang tepat. Sehingga permasalahan yang selama ini dikeluhkan pedagang pasar dapat teratasi dengan baik.

BOCOR: Pedagang Pasar Induk Among Tani sering mengeluhkan kebocoran atap, hingga saat ini belum ada solusi jangka panjang yang akan dilakukan Pemkot Batu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Menindaklanjuti permasalahan itu, Asmadi akan segera menjadwalkan pemanggilan terhadap dinas terkait dalam hal ini Diskumperindag Kota Batu. Pihaknya ingin mempertanyakan langkah apa yang akan dilakukan Diskumperindag mengatasi persoalan atap bocor tersebut.
“Kami akan segera memanggil dinas terkait. Sekaligus soal penanganan sampah pasar yang menumpuk juga. Rencannya bulan ini, kami menyesuaikan dengan agenda-agenda pembahasan anggaran LKPJ, nanti disela-sela itu kami lakukan pertemuan,” kata Asmadi.
Sebagai informasi, atap Pasar Induk Among Tani Kota Batu berulangkali bocor saat hujan mengguyur. Terbaru, kebocoran terjadi pada Kamis (17/4/3025). Atap bocor ini disebabkan karena talang di bangunan pasar keropos.
Pihak Diskumperindag Kota Batu telah melakukan penambalan pada titik-titik talang yang keropos. Namun, tambalan itu kembali bocor dan juga muncul lubang-lubang baru.
Kondisi ini cukup memprihatinkan karena bangunan pasar baru direnovasi dengan menghabiskan anggaran Rp 166 miliar. Pasar seluas 3,4 hektar ini juga diresmikan Presiden ke-7 Joko Widodo akhir 2023.
Beberapa waktu lalu, Wali Kota Batu, Nurochman sempat menaruh atensi pada keluhan pedagang terkait kebocoran atap di Pasar Induk Among Tani. Dia berjanji akan segera menyelesaikan persoalan tersebut.
“Pasar akan kita perbaiki, kita sudah komunikasi awal dengan Diskumperindag Kota Batu (terkait persoalan bocor),” katanya.
Pihaknya juga berencana akan meninjau secara menyeluruh kondisi Pasar Induk Among Tani. Sehingga dapat diketahui titik mana saja yang dikeluhkan pedagang mengalami kebocoran.
“Persoalan ini harus kita selesaikan,” tutupnya. (Ananto Wibowo)