
TERTUNDA: Arema FC sudah mulai berlatih di Stadion Kanjuruhan. Sayangnya untuk dua pertandingan derbi Jatim, batal digelar di stadion milik Pemkab Malang ini. (Foto: Arema Official)
MALANG POST – Dua partai derbi Jawa Timur, secara resmi batal digelar di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang. Yakni saat Arema FC menjamu Madura United (24/5/2025) dan Persebaya Surabaya (28/5/2025).
Kepastian itu didapatkan setelah operator Liga 1 musim 2024/2025, PT Liga Indonesia Baru, mengirimkan penyesuaian venue kompetisi Liga 1.
Dalam revisi circular penyesuaian venue yang ditandatangani Direktur Operasional, Asep Saputra, pada Sabtu (19/4/2025) itu disebutkan alasan perubahan itu karena adanya penyesuaian venue.
Dari sebelumnya di Stadion Gelora Soepriadi, menjadi ke Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar Bali. Masing-masing untuk pekan ke-28, lawan Madura United dan pekan ke-30, ketika Arema FC menjamu Persebaya Surabaya.
Dengan turunnya kepastian venue tersebut, sekaligus menjawab pertanyaan banyak pihak, terkait rencana kembalinya Arema FC ke Stadion Kanjuruhan.
Sedianya diharapkan saat berlangsung derbi Jawa Timur, sudah bisa berlangsung di stadion yang baru selesai direnovasi tersebut. Hanya saja, beberapa pihak menyarankan agar Arema FC baru akan kembali ke Kanjuruhan, mulai Mei 2025 mendatang.
General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, menegaskan kesiapan timnya menindaklanjuti arahan Polres Malang, terkait penggunaan Stadion Kanjuruhan sebagai home base baru mulai Mei 2025.
Hal ini menyusul hasil Risk Assessment Mabes Polri dan verifikasi LIB. Dimana Polres Malang menekankan pentingnya simulasi pengamanan dan penandatanganan MOU dengan Pemkab Malang sebelum stadion bisa digunakan.
Inal, sapaan akrab General Manager Arema FC menyatakan, pihaknya siap akan bersinergi dengan pihak terkait untuk melengkapi rekomendasi kepolisian. Diantaranya:
1. Perlunya digelar simulasi pengamanan sesuai Perpol No. 10 Tahun 2022 tentang Pengamanan Pertandingan Olahraga.
2. Koordinasi dengan instansi terkait utamanya dengan Tim Medis, Damkar, dan dinas lainnya untuk menyiapkan sarana prasarana pendukung.
3. Assessment pelaksanaan pertandingan guna memastikan kesiapan personel dan infrastruktur.
“Kami siap memenuhi rekomendasi pihak kepolisian, sesuai lingkup kebutuhan dan kewenangan klub. Termasuk menjalankan SOP pengamanan yang ketat.”
“Ini penting untuk keamanan kenyamanan penonton dan kelancaran laga,” ujar Inal.
Sebagai konsekuensi persiapan tersebut, Arema FC memindahkan dua laga kandang melawan Madura United (24/4/2025) dan Persebaya (28/5/2025) ke Bali. Tepatnya di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.
“Mohon doa dan dukungan semua pihak juga Aremania agar di Bali kita bisa lancar memetik kemenangan,” tambahnya.
Dengan beberapa upaya pemenuhan kelengkapan yang disyaratkan Polres Malang, Arema FC targetkan bakal kembali bermain di kandang sendiri pada Mei 2025.
“Mohon doa dukungan semua pihak, agar Mei kita kembali ke Kanjuruhan Malang,” tegasnya.
Sebelumnya Mabes Polri sudah menggelar risk assessment atau uji penilaian risiko keamanan di Stadion Kanjuruhan.
Dari serangkaian risk assessment yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut dan berakhir pada Kamis (10/4/2025) tersebut, Stadion Kanjuruhan dinyatakan memenuhi syarat untuk menggelar pertandingan.
Pada serangkaian risk assessment tersebut, Mabes Polri juga turut melibatkan sejumlah pihak terkait. Selain Dispora Kabupaten Malang, tim auditor Mabes Polri, Polda Jawa Timur, Polres Malang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang termasuk jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, pihak Arema FC termasuk Panitia Pelaksana (Panpel), hingga Kodim 0818 Kabupaten Malang-Batu juga turut dilibatkan.
Pada agenda serangkaian risk assessment tersebut juga turut melibatkan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Malang, hingga pihak rumah sakit termasuk perwakilan Rumah Sakit Wava Husada.
Sementara dari jajaran OPD dilingkungan Pemkab Malang yang turut dilibatkan pada serangkaian risk assessment meliputi Dispora, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), hingga Dinas Kesehatan (Dinkes).
Dari serangkaian risk assessment itulah, Stadion Kanjuruhan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk menggelar pertandingan. Dengan hasil risk assessment adalah 71,42 poin. Artinya sudah bisa digunakan untuk pertandingan. (*/Ra Indrata)