
MALANG POST – Tim dari Pertamina, Polresta dan Hiswana Migas di Kota Malang turun ke lapangan, begitu viral adanya keluhan seorang konsumen SPBU, yang motornya mogok usai mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax di SPBU 54 651.73 Ciliwung, Kota Malang.
Tim itu turun ke SPBU untuk melakukan pengecekan Pertamax, Senin (14/4/2025). Hasilnya, tidak ditemukan air di tangki Pertamax SPBU Ciliwung. Pertamina sudah melakukan pengecekan disaksikan Polresta Malang menggunakan dipstick dengan menggunakan pasta air untuk mengecek kandungan air.
Seperti diketahui, viral di media sosial (medsos), seorang konsumen BBM mengeluhkan kendaraannya mogok usai mengisi Pertamax di SPBU Ciliwung, Sabtu (12/4/2025).
Usai melakukan pengisian BBM pada Minggu (13/4/2025), sepeda motornya mendadak mogok dan di bawa ke bengkel.
Saat diperiksa, ternyata bahan bakar jenis Pertamax yang ada di tanki kendaraannya tercampur air. Ia pun menduga, ini akibat pembelian Pertamax di SPBU Ciliwung pada Sabtu (12/4/2025).
Untuk mengetahui lebih jelas dan langkah apa yang dilakukan manajemen SPBU Ciliwung, Malang Post pun berusaha konfirmasi ke manajemen, Senin (14/4/2025).
Namun, sebelum ketemu dengan manajemen, Malang Post sempat ngobrol dengan karyawan SPBU.
Karyawan itu merasa heran dengan apa yang dikeluhkan konsumen itu. Karena, hanya sepeda motor dia yang mogok. Sedangkan kendaraan para konsumen lain, tidak ada yang mogok.

Malang Post pun akhirnya ditemui Supervisor SPBU Ciliwung, Sugeng Triswantoro dan perwakilan dari Hiswana Migas, Puguh. Baik Sugeng dan Puguh tidak berani berkomentar terkait persoalan ini.
Karena Tim dari Pertamina, Polresta dan Hiswana Migas telah turun ke SPBU Ciliwung untuk memeriksa kadar BBM Pertamax. Termasuk apakah Pertamax itu tercampur air atau tidak.
“Tadi tim turun sebelum Dzuhur. Untuk lebih jelasnya soal hasil pemeriksaan, silakan tanya ke tim itu,” jelas Puguh.
Tetapi, Puguh sempat menyampaikan bahwa BBM Pertamax di SPBU Ciliwung yang diperiksa tidak tercampur air.
“Tidak ada airnya. Namun, untuk lebih jelasnya tolong mintalah keterangan dari tim yang turun itu. Daripada penjelasan kami salah,” jelasnya.
Pertamina juga tak mau mempermasalahkan lebih panjang atas persoalan ini. Terpenting, kepastian dalam pengecekan atau pembuktian sudah dilakukan.
“Kalau kami gak ada langkah hukum, kita hanya membuktikan bahwa SOP di SPBU berjalan benar dan semua bisa terhindar permasalahan,” tuturnya.
Terpisah, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, membenarkan Pertamina sudah melakukan pengecekan langsung ke SPBU 54 651.73 Ciliwung, Kota Malang.
Dari hasil pemeriksaan, kata Ahad, tidak ditemukan air di tangki Pertamax SPBU Ciliwung.
“Pertamina sudah melakukan pengecekan disaksikan Polresta Malang menggunakan dipstick dengan menggunakan pasta air untuk mengecek kandungan air.”
“Jika terdapat kandungan air, maka dipstick itu berubah warna menjadi merah muda, jika tidak atau tetap kandungan BBM murni maka dipstick itu tetap berwarna abu-abu.”
“Dari dua kali jenis pengecekan memang hasilnya BBM Pertamax itu murni dan tidak ada kandungan air,” jelasnya.
Setelah pengecekan di lapangan, lanjutnya, dari pembelian 440 pada nozzle yang sama di hari Sabtu (12/4/2025) sebagaimana pengakuan konsumen yang motornya tercampur air, hanya satu orang yang menyampaikan komplain.
“Harusnya kalau tercampur air, logikanya yang laporan tidak satu saja.”
“Setelah pengisian itu konsumen yang bersangkutan pulang ke rumahnya di Singosari dan baru mengkomunikasikan bahwa adanya keluhan air bercampur BBM Pertamax yang diisi sehari sebelumnya,” tambah Ahad. (Eka Nurcahyo/Ra Indrata)