
CEK KESEHATAN: Nakes di Kota Batu saat melakukan pengecekan kesehatan kepada masyarakat. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
MALANG POST – Keberadaan tenaga kesehatan (nakes) di suatu daerah memiliki peranan yang sangat penting dan krusial dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Keberadaan mereka bukan hanya sekadar pemenuhan kebutuhan dasar, tetapi merupakan investasi penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Keberadaan nakes juga dapat mengurangi kesenjangan, merespons kondisi darurat, meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas, serta mendorong pembangunan sosial dan ekonomi daerah secara keseluruhan.
Oleh karena itu, pemerintah dan seluruh pihak terkait perlu memberikan perhatian dan dukungan yang memadai terhadap ketersediaan, pemerataan dan peningkatan kualitas nakes.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Batu, Aditya Prasaja menyatakan, hingga saat ini pihaknya masih kekurangan nakes maupun tenaga medis di Puskesmas. Jumlah nakes di Kota Batu yang terdiri dari bidan, dokter dan perawat sangat kurang untuk mengisi Puskesmas di tiga kecamatan Kota Batu.
“Idealnya untuk mengcover seluruh Kota Batu, kami harus memiliki 78 bidan. Namun saat ini Dinkes Kota Batu baru memiliki 48 orang bidan, jadi kira-kira masih kurang 30 orang bidan,” papar Adit, Senin (14/4/2025).

Kepala Dinkes Kota Batu, Aditya Prasaja. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Selain kekurangan bidan, Adit mengungkapkan jika pihaknya juga mengalami kekurangan dokter. Saat ini dokter di lima Puskesmas Kota Batu baru ada 15 orang, berdasarkan perhitungan masih kurang sekitar 20 orang dokter.
Kemudian untuk tenaga perawat, saat ini baru ada sebanyak 69 orang dan masih mengalami kekurangan sebanyak 50 orang perawat. ”Ini merupakan salah satu isu yang harus segera dicarikan solusinya terkait dengan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” imbuh dia.
Lebih lanjut, Adit menjelaskan seperti di Puskesmas Batu hanya memiliki tiga dokter umum untuk jumlah penduduk sekitar 50 ribu orang lebih. Begitu juga dengan Puskesmas Bumiaji memiliki empat dokter untuk melayani sembilan desa tentu kurangnya masih cukup banyak.
“Dengan kondisi ini, hal tersebut menjadi salah satu konsen Dinkes Kota Batu bersama kepala daerah yang sudah mencanangkan satu desa satu dokter. Penambahan nakes merupakan kewajiban dari Dinkes Kota Batu. Kami akan mencarikan solusi agar bisa terpenuhi termasuk tenaga medis yang lainya,” paparnya.
Kekurangan tenaga kesehatan merupakan masalah serius yang dapat membawa dampak multidimensi bagi suatu daerah. Dampak ini tidak hanya terbatas pada aspek kesehatan individu, tetapi juga merambah ke aspek sosial dan ekonomi masyarakat secara keseluruhan.
Oleh karena itu, upaya untuk mengatasi kekurangan nakes melalui berbagai strategi seperti peningkatan pendidikan dan pelatihan, insentif untuk bekerja di daerah terpencil serta pemerataan distribusi tenaga kesehatan menjadi sangat penting untuk menjamin kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. (Ananto Wibowo)