
MALANG POST – BMKG Juanda sudah merilis, mulai Selasa (25/3/2025) sampai 2 April 2025 nanti, ada potensi cuaca ekstrem. Berupa hujan disertai angin sampai petir.
Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Stalkim Jatim, Ahmad Lutfi menjelaskan, hal ini terjadi disebabkan wilayah selatan Jawa Timur, terlihat ada pola cyclonic (seperti pusaran).
“Sementara bibit siklon tropis, saat ini ada di Samudera Hindia Selatan Jawa Timur,” katanya saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk, yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Selasa (25/3/2025).
Luthfi menambahkan, saat ini Jawa Timur masuk periode sebelum awal musim kemarau, yang diperkirakan akhir bulan April sampai awal bulan Mei.
Maka dari itu, diimbau pemudik lebih hati-hati dengan perubahan cuaca. Utamanya di titik-titik rawan bencana alam. Seperti rawan longsor.
Kalaksa BPBD Kota Malang, Prayitno menambahkan, sejak bulan Desember sampai saat ini, pihaknya memberikan perhatian lebih pada daerah-daerah yang berpotensi bencana. Meskipun Kota Malang tergolong daerah yang rawan potensi bencana rendah.
Pihaknya juga sudah memberi EWS di setiap DAS. Total ada 24 yang berfungsi, dengan harapan bisa memantau kalau curah hujan tinggi.
“Kami juga sudah petakan daerah-daerah rawan bencana. Seperti jalur penghubung Singosari-Kota Malang tepatnya di A Yani rawan banjir.”
“Kemudian di jalur penghubung Pakis – Kota Malang, tepatnya jalan Danau Maninjau rawan banjir. Dominasi memang di Kota Malang potensi bencananya banjir,” tegasnya.
Sedangkan Plt Kalaksa BPBD Kabupaten Malang, Ichwanul, juga mengaku pihaknya sudah melakukan pemetaan, beberapa daerah yang dinilai rawan di masa mudik lebaran 2025 ini.
Kata Ichwanul, untuk wilayah Pujon, Ngantang dan Kasembon, perlu diwaspadai potensi tanah longsor dan banjir bandang.
“Sedangkan untuk wilayah Sumbermanjing Wetan berpotensi banjir. Mengingat masih adanya aktivitas buang sampah sembarangan di aliran-aliran air oleh masyarakat,” sebutnya.
Ichwanul menambahkan, untuk wilayah Kecamatan Ampelgading dengan kondisi daerah berbukit bukit, berpotensi longsor.
Dari wilayah Kota Batu, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Batu, Gatot Noegroho menyebut, setelah dilakukan pemetaan daerah rawan tanah longsor, sampai pohon tumbang, akan diwaspadai di Jalan Muhammad Hatta, Jalan Panglima Sudirman sampai Payung Pujon dan di sekitar Giripurno.
Gatot juga menjelaskan, sebenarnya sejak awal bulan November sampai bulan April nanti, SK siaga darurat Hidrometeorologi sudah ada di BPBD masing masing daerah di Malang Raya.
“Koordinasi juga terus dilakukan, antara BPBD dan BMKG, untuk upaya mitigasi potensi bencana,” jelasnya. (Wulan Indriyani/Ra Indrata)