
GELANDANG: Arkhan Fikri tampil gemilang di lini tengah Arema FC saat dijamu Malut United. Sayang kehadiran pemain Timnas Indonesia itu, belum bisa membantu Arema FC menang di pekan ke-25. (Foto: Arema Official)
MALANG POST – Statistik pertandingan yang dilansir PT Liga Indonesia Baru, menjadi bukti. Tim tamu Arema FC, memiliki lebih banyak peluang, dibandingkan tuan rumah Malut United. Ketika kedua tim bertemu di pekan ke-25 Liga 1 musim 2024/2025 di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate.
Catatannya, Arema FC bisa melepaskan total 18 kali tembakan. Enam diantaranya langsung mengarah ke gawang. Peluang-peluang berbahaya itu dihasilkan dari 11 kreasi peluang, yang bisa diciptakan pemain Arema FC. Hanya satu yang bisa diubah jadi gol.
Sedangkan Malut United, melakukan 12 kali tembakan dengan empat diantaranya mengarah ke gawang. Hanya saja, meski mereka punya tujuh kreasi peluang, dua diantaranya bisa dimaksimalkan menjadi gol.
Sekalipun secara keseluruhan, pertandingan yang berlangsung Selasa (4/3/2025) malam itu, penguasaan bola tetap ada pada tuan rumah. Selisihnya tidak besar. Yakni 53:47.
Sangat disayangkan, dari banyaknya peluang itu, tidak bisa dimaksimalkan oleh Arema FC. Kecuali satu gol di menit-menit akhir, lewat kaki Muhammad Rafli.
Pemain bernomor punggung 24 itu, masuk di menit ke-60, menggantikan posisi Choi Bo-kyung. Golnya diciptakan di menit ke-90+2. Setelah Rafli mendapatkan umpan datar dari Dedik Setiawan.
Berada tepat di depan gawang Malut United, Rafli melakukan sekali gocekan, saat bola akan direbut pemain Malut United. Menggeser bola dan menendang ke gawang yang sudah ditinggal kiper.
Namun gol telat itu, tidak mampu menyelamatkan Arema FC dari kekalahan. Karena sekitar empat menit berselang, Wasit Thoriq Alkatiri, meniup peluit akhir. Skor 2-1 tak berubah untuk kemenangan tuan rumah.
Dalam post match press conference, pelatih Arema FC, Ze Gomes mengakui, kegagalan Arema FC bisa mencuri poin dari Ternate, karena ketidakmampuan pemainnya untuk mengubah banyaknya peluang, menjadi gol.
Berbeda dengan Malut United. Mereka memiliki dua peluang di babak kedua. Tapi semuanya langsung bisa dikonversi menjadi gol. Yakni lewat kaki Diego Maximo Martinez Adorno, masing-masing di menit ke-51 dan 65.
“Babak pertama, banyak peluang dihasilkan oleh Arema FC. Paling tidak, ada tiga peluang emas yang dihasilkan. Tapi hanya satu gol yang bisa dibuat. Itu pun di menit-menit akhir.”
“Sedangkan Malut United, justru tidak terlalu membahayakan gawang Arema FC di babak pertama. Namun di babak kedua, mereka punya dua kesempatan dan semuanya bisa diubah menjadi gol,” kata pelatih bernama lengkap Jose Manuel Gomes da Silva ini.
Padahal melihat jalannya pertandingan, terutama di babak pertama. Ketika Arema FC tampil dengan bagus dan punya banyak peluang. Ze Gomes berpikir realistis bahwa laga itu akan berakhir seri.
Terlebih-lebih setelah tertinggal dua gol, Arema FC mampu mencetak satu gol di menit-menit terakhir. Kondisi itu sempat menumbuhkan asa pada diri pelatih asal Portugal itu, untuk bisa pulang ke Malang dengan membawa satu poin.
“Sebenarnya kami berharap bisa bermain imbang. Karena kita berhasil mencetak satu gol di menit-menit terakhir.”
“Hanya saja, karena Malut United adalah tim yang bagus dan mereka kuat ketika bermain di kandang, membuat kita kesulitan untuk menyamakan kedudukan.”
“Dengan kekalahan ini, kami akan lebih fokus pada pertandingan selanjutnya. Karena masih banyak pertandingan lain, yang harus kami jalani,” sebut pelatih 48 tahun ini. (Ra Indrata)