
SURVEI JALUR: Kakorlantas Polri, Irjen Agus Suryo Nugroho usai melakukan survei jalur di Kota Batu menjelang Operasi Ketupat. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
MALANG POST – Kota Batu sebagai salah satu Kota Wisata terkemuka di Jatim dan Indonesia menjadi perhatian tersendiri bagi Korlantas Polri. Utamanya menjelang libur panjang Idul Fitri 1446 H.
Menghadapi momen tersebut, Korlantas Polri bersama Ditlantas Polda Jatim turun langsung ke Kota Batu. Mereka melakukan survey secara langsung jalur kesiapan dalam rangka Operasi Ketupat.
Kakorlantas Polri, Irjen Agus Suryo Nugroho menyatakan, survey secara langsung ini dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan operasi keselamatan lalu lintas yang telah berakhir pada 23 Februari kemarin.
“Dari evaluasi ini, kami akan fokus mempersiapkan Operasi Ketupat. Rencana operasi ini akan kami gelar sebulan lagi, tepatnya pada 24 Maret 2025,” tuturnya, Senin (24/2/2025).
Dalam Operasi Ketupat itu, pihaknya akan membagi menjadi empat klaster. Klaster pertama adalah klaster jalan tol, dengan berbagai persoalan didalamnya. Mulai dari rest area, penyempitan karena ada perbaikan serta akses masuk maupun keluar jelan tol.
Klaster kedua yakni jalan nasional, diantaranya seperti Jalan Pantura, Jalur Selatan, Jalan Kabupaten/Kota dan lainnya akan dilakukan survei.
“Jika kami tidak sempat melakukan survey, kami perintahkan Dirlantas, kemudian Dirlantas bisa memerintahkan Kasat Lantas, untuk melakukan identifikasi mendetail, bahwa hingga jalan kecamatan agar betul-betul siap untuk kegiatan Operasi Ketupat baik saat arus mudik maupun balik,” tegasnya.
Menurutnya, Jalan Nasional akan punya beban berat apabila one way di jalan tol diterapkan. Ditambah lagi kemungkinan juga akan diterapkan one way lokal yang akan dilakukan jajaran Polda Jateng maupun Polda Jatim ketika arus lalin cukup tinggi.
“Trafic counting akan dilihat dari gate tol, sehingga nanti akan dilaksanakan rekayasa lalin bila diperlukan,” tuturnya.
Klaster ke-tiga yakni pelabuhan, beberapa kali pihaknya telah melakukan pengecekan ke pelabuhan-pelabuhan, seperti Bakauheni, Merak, Ketapang hingga Tanjung Perak.
“Kami lihat sistem rekayasa di momen Lebaran baik H-3 maupun H+3, volume seperti apa dan cara bertindak bagaimana. Kami akan berkoordinasi dengan ASDP dan Pelindo,” sebutnya.
Klaster ke empat, yakni tujuan masyarakat yang mudik dalam rangka Idul Fitri, contohnya tempat-tempat wisata seperti di Kota Batu. Dimana ada banyak destinasi wisata menarik didalamnya.
“Berdasarkan informasi yang kami perolehan, ada sekitar 25 tempat wisata di Kota Batu. Karena itu sejumlah langkah antisipatif telah disiapkan Ditlantas Polda Jatim apabila terjadi peningkatan arus lalu lintas,” papar dia.
Langkah-langkah yang disiapkan itu diantaranya seperti menyiapkan pengalihan arus lalin menggunakan trafic cone, one way yang akan dilakukan apabila kapasitas jalan dan volume kendaraan tidak mencukupi serta sejumlah skema lainnya.
“Berbekal pengalaman tahun lalu, tentunya tahun ini harus lebih baik penanganannya. Kami yakin tidak akan terjadi kemacetan ketika lalin dikelola, yang terjadi hanya antrean, tapi kendaraan masih bergerak tidak sampai macet,” tutur dia.
Lebih lanjut, pihaknya juga berharap kepada seluruh masyarakat, untuk merayakan Idul Fitri dengan riang gembira. Guna mewujudkannya, dia menghimbau sebelum berkendara jauh, kendaraan harus ber keselamatan.
Kemudian jarak tempuh juga harus diperhitungkan, contohnya mau berhenti di rest area mana untuk beristirahat. Lalu, kalau lewat jalan nasional minimal setelah perjalanan 2,5 jam harus berhenti untuk istirahat.
“Saya mengharapkan operasi Idul Fitri tahun ini berjalan riang gembira, tidak ada peristiwa menonjol. Semuanya kami lindungi, Negara hadir untuk mengelola itu,” ungkapnya.
Disisi lain, di juga membeberkan, jika jumlah kecelakaan dan fatalitas terdapat penurunan. Ini terhitung pada Tahun 2023 ke 2024. “Karena itu, sebelum kami gelar Operasi Ketupat, kami gelar Operasi Keselamatan. Ini sebagai upaya penting keselamatan lalu lintas di jalan,” tutupnya. (Ananto Wibowo)