![](https://malang-post.com/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250212-WA0005-1024x460.jpg)
Malang Post – Dalam upaya untuk melestarikan dan mengembangkan kearifan lokal di wilayah binaan,Sertu Arief Babinsa Koramil 0833/02 Kedungkandang Kelurahan Buring, bersama dengan Sanggar Batik Tulis Organik Kelurahan Buring, menggelar kegiatan pembelajaran membatik tulis organik bersama warga.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengajarkan masyarakat, khususnya anggota TNI, tentang seni membatik menggunakan bahan alami yang ramah lingkungan, Rabu, (12/02/25).
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Sanggar Batik Tulis Organik yang terletak di Kelurahan Buring Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.
Peserta pelatihan membatik yang hadir sangat antusias mengikuti sesi pembelajaran yang dipandu oleh para pengrajin batik tulis organik setempat. Mereka belajar cara membuat motif batik tulis, serta mengenal berbagai bahan alami yang digunakan dalam proses pewarnaan batik, seperti kulit kayu mangrove, mahoni, daun, bunga, dan bahan alami lainnya yang mendukung kelestarian alam.
Menurut Kapten Cke Arief Suteja Danramil Kedungkandang, kegiatan ini juga merupakan bentuk dukungan TNI dalam menjaga kelestarian budaya lokal dan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya penggunaan bahan-bahan alami yang ramah lingkungan.
“Kami berharap dengan adanya kegiatan belajar bersama dapat memberikan contoh kepada masyarakat tentang bagaimana kearifan lokal, seperti batik berbahan organik, bisa terus dilestarikan dan dikembangkan di tengah kemajuan zaman,” ungkap Danramil.
Selain itu, pelatihan membatik organik ini juga bertujuan untuk mendorong masyarakat Buring agar lebih mengenal dan mencintai warisan budaya daerahnya, serta mendukung produk lokal yang berkelanjutan. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat dengan memanfaatkan potensi batik organik yang ramah lingkungan.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat, yang merasa bangga dapat belajar tentang salah satu warisan budaya Indonesia yang tak ternilai. Para peserta berharap kegiatan serupa bisa terus dilakukan sebagai upaya untuk melestarikan budaya Indonesia, khususnya batik, agar terus berkembang dan dikenal oleh generasi mendatang.(*)