
UJUNG TOMBAK: Striker Dalberto Luan Belo, sempat membuat beberapa peluang saat menjamu PSM Makassar. Sayang hasil akhir 1-1 untuk laga yang berlangsung di Stadion Soepriadi. (Foto: Arema Official)
MALANG POST – Dalam catatan Jose Manuel Gomes da Silva, pelatih Arema FC, pasukannya menciptakan delapan peluang emas, hanya di babak kedua. Belum ditambah beberapa peluang terbaik di babak pertama.
Tetapi sayangnya, peluang-peluang itu hanya sekadar menjadi kreasi peluang dan tembakan ke gawang. Tanpa bisa diubah menjadi gol. Kecuali satu-satunya gol yang dicetak Gildson Pablo de Oliveira Silva menit ke-66.
Gol itu pula yang bisa menyelamatkan Arema FC dari kekalahan. Ketika menjamu PSM Makassar di pekan ke-22 Liga 1 musim 2024/2025, di Stadion Gelora Soepriadi, Kota Blitar. Pada Senin (10/2/2025).
Setelah sebelumnya Arema FC tertinggal terlebih dahulu di menit ke-64. Saat Nermin Haljeta, sukses mencetak gol ke gawang Lucas Frigeri, lewat tendangan voli ke pojok kiri gawang.
Dan diantara peluang-peluang itu, banyak terjadi setelah PSM bermain dengan 10 orang. Usai Albertine Joao Pereira, dikartumerah wasit Asep Yandis. Gara-garanya, pemain yang biasa disapa Baloteli itu, kedapatan menginjak paha Johan Alfarizie di bagian belakang.
Tak heran pelatih yang akrab disapa Ze Gomes itu, sangat menyesalkan kegagalan Arema FC meraih poin sempurna. Padahal dari sisi kondisi di lapangan, jelas Arema FC banyak diuntungkan dalam laga yang ditonton 201 orang tersebut.
“Sangat disayangkan hari ini (Senin, 10/2/2025) kita gagal menang. Padahal di babak kedua, paling tidak kita punya delapan peluang. Dan banyak juga peluang di babak pertama,” ujar pelatih 48 tahun itu, dalam post match press conference, Senin petang.
Padahal, tambahnya, jika pemain bisa memanfaatkan banyaknya peluang yang ada. Bukan mustahil Arema FC bakal bisa mempertahankan tiga poin kandang.
“Jadi pemain harus benar-benar bisa memanfaatkan peluang yang ada. Agar kita bisa memenangkan pertandingan,” tandasnya.
Pelatih berlisensi UEFA Pro itu mengakui, permasalahan utama sulitnya pemain mencetak gol, karena penyelesaian akhir yang jelek. Kondisi itu terjadi berulang-ulang. Paling tidak sepanjang empat laga yang dipegang pelatih asal Portugal tersebut.
“Arema FC ini adalah sebuah tim besar. Harus lebih besar dari semua pemain yang ada.”
“Jadi pemain-pemain di Arema FC, harus punya tanggung jawab yang lebih besar, karena mereka membela tim yang besar juga,” tegas Ze Gomes.
Melihat kelemahan Arema FC dari sisi penyelesaian akhir itulah, Ze Gomes bakal lebih memperbanyak latihan finishing touch. Agar setiap ada kesempatan atau peluang, pemain bisa menciptakan gol.
Memberikan komentar dari pertanyaan tetap dipasangnya duet Dalberto Luan Belo dan Charles Lokoli Ngoy, meski terkadang kedua pemain itu belum bisa menunjukkan kerjasama yang baik, Ze Gomes hanya berkomentar singkat.
“Karena Arema FC ingin memenangkan pertandingan. Duet keduanya, masih yang terbaik hingga saat ini.”
“Hanya saja, sangat disayangkan saat laga lawan PSM Makassar, banyak peluang yang dihasilkan, tapi hanya satu gol yang berhasil dicetak,” jawabnya.
Ze Gomes juga menyebut, dengan memainkan duet striker sejak awal saja, Arema FC masih gagal untuk menang. Apalagi jika dalam pertandingan tersebut, hanya mengandalkan satu striker. Jelas hasilnya bisa jadi akan berbeda.
“Kami juga sudah banyak melakukan pergantian pemain, untuk menambah daya serang. Terutama saat PSM main dengan 10 orang.”
“Tapi nyatanya kita masih gagal untuk menang. Ini sangat kita sesalkan. Meski kita tidak boleh terlalu lama menyesali hal tersebut.”
“Sekarang kita harus berpikir untuk pertandingan selanjutnya. Kita tetap optimis bisa meraih kemenangan di laga selanjutnya,” demikian sebut Ze Gomes. (Ra Indrata)
Susunan Pemain Arema FC vs PSM Makassar
AREMA FC: Lucas Frigeri (gk); Julian Guevara, Arkhan Fikri, Charles Lokoli Ngoy, Achmad Maulana Syarif, Choi Bo-kyung/Wiliam Moreira, Salim Akbar Tuharea/Hamzah Titofani, Pablo de Oliveira, Dendi Santoso/Bayu Setiawan, Johan Ahmat Farizi, Dalberto Luan Belo.
PSM MAKASSAR: Reza Arya Pratama (gk); Aloisio Soares Neto/Daffa Sidik, Victor Dethan/Ananda Raehan Alief, Daisuke Sakai, Syahrul Lasinari, Latyr Fall, Rizky Eka Pratama/Abdul Rahman, Matheus Veira da Silva/Karel Ridzald Iek, Akbar Tanjung/Ricky Pratama, Albertine Joao Pereira, Nermin Haljeta. (***)