MALANG POST – Kota Malang mendapatkan kuota 1.036 jamaah haji dari alokasi provinsi, untuk pemberangkatan tahun 2025. Kuota ini kemungkinan bisa bertambah dari kuota cadangan dan mutasi.
Hal itu disampaikan Kasie PHU Kemenag Kota Malang, Subhan, saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Kamis (9/1/2025).
Dijelaskan, jamaah yang akan diberangkatkan pada 2025, adalah mereka yang mendaftar pada Maret hingga Juni 2012.
“Jamaah asal Kota Malang, dijadwalkan berangkat pada gelombang kedua. Tepatnya kloter terakhir. Mereka akan masuk Asrama Haji awal Mei 2025 dan diberangkatkan ke Tanah Suci di akhir Mei,” jelasnya.
Sebelum berangkat, tambah Subhan, jamaah diwajibkan menyelesaikan pelunasan biaya, pemeriksaan kesehatan serta pengurusan paspor.
Kemenag juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan pihak Keimigrasian, untuk memastikan kelancaran proses tersebut.
Subhan juga menegaskan, calon jamaah haji (CJH) dari Kota Malang, akan akan mengikuti 10 kali pembinaan manasik haji, yang dilaksanakan di tingkat kota hingga kecamatan. Agar lebih siap secara ilmu dan mental.
Diketahui, Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2025 mengalami penurunan dari sekitar Rp58 juta menjadi Rp43 juta.
Meski penurunan ini tidak signifikan, Subhan menyebut langkah ini sebagai upaya Kementerian Agama memberikan layanan terbaik.
“Untuk mempermudah informasi, aplikasi Haji Pintar dapat digunakan jamaah, guna mengecek jadwal pemberangkatan dan data lainnya,” katanya.
Saat ini, jumlah antrian jamaah haji secara nasional masih mencapai lebih dari 5 juta orang.
Sementara itu, persiapan untuk pemberangkatan Haji Khusus, juga terus dikebut oleh berbagai biro travel. Termasuk dari Tiga Cahaya Utama Tour and Travel.
Hady Miqdad Arrosyid menyebutkan, 67 jamaah telah dipastikan berangkat haji 2025.
Begitu pun disampaikan Perwakilan Andalus Tour & Travel, Pandu Haryogi. Pihaknya sedang mempersiapkan keberangkatan sekitar 50 jamaah haji khusus.
Keduanya fokus memastikan kesehatan jamaah sebelum berangkat ke Tanah Suci dan mematangkan persiapan teknis. Seperti manasik haji hingga administrasi. (Faricha Umami/Ra Indrata)