MALANG POST – Edy Sunaedy mengakhiri masa jabatannya setelah 10 tahun memimpin Perusahaan Air Minum Daerah (Perumdam) Among Tirto Kota Batu. Dalam kurun waktu tersebut, dia berhasil membawa perubahan plat merah itu menjadi BUMD paling subur.
Ini dapat dilihat dari target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dicanangkan setiap tahunnya untuk Perumdam Among Tirto berhasil dilampaui. Keberhasilan itu didapat berkat keuletan dan inovasi-inovasi yang diluncurkannya bersama seluruh staf Perumdam Among Tirto.
Namun sayang, berbagai pencapaian yang telah diraih itu seperti tak ada harganya dihadapan Pemkot Batu. Menyusul setelah purna tugas sejak 5 Januari kemarin, tak ada apresiasi sedikitpun dari Pemkot Batu untuk Sokek sapaan akrab Edy Sunaedy.
Bahkan berdasarkan informasi dihimpun, staf Perumdam Among Tirto sampai rela patungan untuk menggelar perpisahan dengan mantan direkturnya.
Adanya hal tersebut membuat sejumlah masyarakat Kota Batu kecawa. Salah satunya diungkapkan oleh Maskur Heriono. Menurutnya, dengan segudang prestasi yang diberikan Sokek untuk Kota Batu, sudah selayaknya Pemkot Batu memberikan apresiasi kepada Sokek diakhiri masa jabatannya.
“Diluar dari figur siapanya, kami sebagai masyarakat Kota Batu malu. Sebab bisa dilihat, selama menjabat sebagai Direktur Perumdam Among Tirto, Sokek berhasil menorehkan banyak prestasi, namun malah dilakukan seperti ini diakhiri masa jabatannya. Saya melihat seperti di buang begitu saja oleh Pemkot Batu,” tutur Maskur Heriono, Rabu (8/1/2025).
Sekretaris MPC Pemuda Pancasila Kota Batu ini membeberkan, management yang ditetapkan Sokek berhasil mengangkat pendapatan Perumdam Among Tirto. Selain itu, Perumdam Among Tirto juga pernah dinobatkan Top BUMD Award tingkat nasional.
“Dulu sebelum dipegang Sokek pendapatan Perumdam Among Tirto setahun hanya sekitar Rp1 miliar. Kemudian setelah dipegang Sokek pendapatan terus naik, hingga berhasil tembus pendapatan kotor setahun sebesar Rp15 miliar lebih, padahal harga airnya tetap sama,” tuturnya.
Dengan sumbangsih tersebut, secara otomatis berhasil mendongkrak PAD Kota Batu. Karena itu, Maskur menyayangkan, sikap Pemkot Batu yang terkesan acuh kepada orang yang telah berbuat untuk Kota Batu.
“Pendapatan Perumdam Among Tirto ini selalu bagus. Tapi apa apresiasi atau penghargaan yang diberikan Pemkot Batu kepada direktur sebelumnya,” tuturnya.
Seperti diketahui, saat ini Pemkot Batu juga tengah menggelar seleksi calon direktur baru Perumdam Among Tirto. Dari sejumlah nama yang mengikuti seleksi, kini menyisakan satu nama setelah melalui proses Uji Kelayakan dan Kepatutan (UKK) dengan predikat disarankan, yakni Hariyono.
Dari proses seleksi tersebut, dia juga menilai Pemkot Batu tidak melakukannya secara transparan. Menurutnya, karena Sokek masih memiliki kesempatan satu periode lagi menjadi Direktur Perumdam Among Tirto, seharusnya Pemkot Batu melakukan evaluasi terlebih dahulu baru membuka seleksi.
“Tapi ini tidak, Pemkot Batu tanpa melakukan evaluasi kepada kepemimpinan Sokek, langsung membuka seleksi begitu saja. Padahal ketika hasil evaluasi bagus, maka Sokek bisa terpilih kembali tanpa adanya seleksi,” tutupnya. (Ananto Wibowo)