MALANG POST – Musim hujan sering kali identik dengan suasana tenang yang diiringi suara rintik hujan dan aroma khas tanah basah.
Namun, di balik pesonanya, musim ini juga membawa ancaman kesehatan, salah satunya diare.
Penyakit ini tidak hanya menguras energi tetapi juga menghambat aktivitas harian jika tidak ditangani dengan baik.
Air hujan yang tampak jernih ternyata bisa menjadi sumber bahaya jika mencemari air minum.
Dr. Siti Rahmawati, seorang ahli kesehatan lingkungan dari UM (Universitas Negeri Malang) menjelaskan soal hal tersebut.
Bahwa bakteri seperti Escherichia coli sering ditemukan dalam air yang terkontaminasi.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk merebus air hingga mendidih atau menggunakan filter air berkualitas sebagai langkah pencegahan utama.
Selain itu, musim hujan dengan tingkat kelembaban tinggi menciptakan kondisi ideal bagi pertumbuhan bakteri seperti Salmonella.
Makanan yang disimpan sembarangan atau dimasak kurang matang menjadi penyebab utama diare.
“Hindari konsumsi makanan jalanan yang kebersihannya tidak terjamin,” ungkap Dr. Siti.
Untuk menjaga keamanan makanan, masyarakat disarankan menyimpan bahan pangan di wadah kering dan tertutup, serta memastikan makanan dimasak hingga matang sempurna.
Langkah pencegahan lain yang sering terlupakan adalah mencuci tangan. Kebiasaan sederhana ini sangat efektif untuk menghindari penularan bakteri.
Jika air bersih sulit dijangkau, penggunaan hand sanitizer dapat menjadi alternatif.
Air banjir yang menggenang selama musim hujan juga sering menjadi sarang berbagai penyakit. Sehingga kebersihan diri harus tetap dijaga.
Apabila diare sudah menyerang, langkah utama yang perlu dilakukan adalah menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Mengonsumsi larutan rehidrasi oralit sangat dianjurkan, dan masyarakat bisa membuatnya sendiri dengan mencampurkan satu liter air matang, enam sendok teh gula, dan setengah sendok teh garam.
Selain itu, konsumsi makanan ringan seperti bubur atau pisang, hindari makanan pedas, dan istirahat yang cukup.
Jika gejala diare berlangsung lebih dari dua hari atau disertai demam tinggi dan muntah terus-menerus, segera konsultasikan dengan dokter.
Kebiasaan menjaga kebersihan air, makanan, dan sanitasi juga selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs). Terutama tujuan ke-3 (kehidupan sehat) dan ke-6 (akses air bersih dan sanitasi).
Langkah-langkah pencegahan ini tidak hanya melindungi kesehatan tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dengan konsistensi dalam menerapkan langkah pencegahan sederhana, Anda bisa menikmati musim hujan tanpa khawatir.
Seperti kata pepatah, “Mencegah lebih baik daripada mengobati.” (*/M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)