MALANG POST – Sebagai Kota Wisata peningkatan kualitas infrastruktur dan pelayanan publik penting dilakukan. Mewujudkan hal itu, Pemkot Batu telah melakukan pembangunan sejumlah jembatan dan pedestrian baru di beberapa titik Kota Batu.
Setelah melalui proses pembangunan yang berlangsung cukup panjang. Pada Selasa (31/12/2024) jembatan dan pedestrian baru itu diresmikan. Proses peresmiannya dilakukan langsung oleh Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai.
Pedestrian yang diresmikan meliputi, Pedestrian Bromo Semeru dengan anggaran Rp9 miliar, Pedestrian Panglima Sudirman dengan anggaran Rp7 miliar dan Pedestrian Diponegoro menelan anggaran Rp4,5 miliar.
Kemudian Pedestrian Patimura dengan anggaran Rp1,2 miliar, Pedestrian Dewi Sartika dengan anggaran Rp1,350 miliar, pedestrian di ruas Jalan Agus Salim dan Sultan Agung dengan anggaran Rp1 miliar.
“Dari sejumlah ruas pedestrian yang dilakukan pembangunan tersebut, total panjangnya sekitar 7 kilometer,” tutur Pj Aries.
Dia menambahkan, dengan adanya peningkatan sarana publik tersebut, diharapkan masyarakat Kota Batu dapat merasakan kenyamanan dalam beraktivitas. Contohnya seperti ketika sedang berjalan kaki maupun berolahraga.
“Dengan cara tersebut, juga akan berdampak pada penurunan polusi udara di Kota Batu,” imbuhnya.
Lebih lanjut, dia juga menyampaikan, tantangan terbesar yang akan dihadapi yaitu potensi penggunaan pedestrian oleh Pedagang Kaki Lima (PKL). Dia menyebutkan, apabila pedestrian sudah nyaman dan banyak pengunjung, akan banyak PKL yang memanfaatkannya untuk berjualan.
RESMIKAN: Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai bersama jajaran Forkopimda Kota Batu saat meresmikan pedestrian dan jembatan baru di Kota Batu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Oleh karena itu, Pj Aries mengingatkan pentingnya penertiban yang tegas dari Satpol PP agar penggunaan pedestrian tetap sesuai tujuan, yakni untuk pejalan kaki, bukan untuk tempat berjualan.
“Ini tugas dan tantangan kita bersama, terutama Kasatpol PP harus berani melakukan penertiban,” paparnya.
Pedestrian yang dibangun turut dilengkapi dengan 50 kursi taman yang diberikan oleh Bank Jatim melalui program CSR-nya. Kursi-kursi tersebut diharapkan dapat memberikan kenyamanan bagi pengunjung yang ingin bersantai menikmati suasana Kota Batu.
Disisi lain, Pj Aries juga menyampaikan, bahwa penyerapan anggaran sudah lebih dari 90 persen. Dia berharap presentase tersebut terus bertambah.
“Penyerapan anggaran telah mencapai lebih dari 90 persen. Ini merupakan bukti nyata komitmen kami dalam melaksanakan program pembangunan untuk masyarakat Kota Batu,” kata Pj Aries.
Kepala Dinas PUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat menambahkan, untuk jembatan total ada dua jembatan yang diresmikan. Diantaranya adalah Jembatan Pronoyudo di Kelurahan Dadaprejo dan Jembatan penghubung antara Kelurahan Temas dan Desa Pandanrejo.
“Kedua jembatan ini dibangun dengan anggaran total sebesar Rp 1 miliar. Selain itu, pembangunan pedestrian mencakup 8 lokasi dengan total panjang mencapai 7 kilometer dan lebar 1,5 hingga 3,5 meter. Total anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan pedestrian ini mencapai Rp22 miliar,” paparnya.
Pedestrian yang tengah dilakukan peningkatan kapasitas itu dipastikan lebih kuat dan tahan lama. Sebab prosesnya menggunakan perkerasan beton, dengan menggunakan stamped concrete.
“Dengan perkerasan ini, bisa lebih tahan lama dan lebih bagus karena ada motifnya. Selain itu juga kami tambah fosfor di bagian permukaan. Agar glow in the dark saat malam hari. Di Jatim inovasi seperti ini baru diterapkan di Kota Batu,” papar Alfi.
Dia menyampaikan, peningkatan kapasitas pedestrian ini juga bertujuan untuk mendukung sektor pariwisata Kota Batu. Sehingga sektor pariwisata Kota Batu semakin mendunia. (Ananto Wibowo)