Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata memantau secara langsung arus lalu lintas (lalin) di Kota Batu sepanjang libur panjang Nataru. Dia memantau dan menginstruksikan langsung para anggotanya dari Batu Police Station, di Jalan Diponegoro.
Dari lokasi tersebut, Kapolres Andi memantau menggunakan layar monitor yang terhubung dengan CCTV di sejumlah titik rawan macet Kota Batu.
Dalam pantauannya, dia melihat adanya kepadatan arus lalin di kawasan simpang tiga Taman Makam Pahlawan (TMP) Suropati. Melihat kondisi tersebut, dia langsung menginstruksikan anggotanya untuk melakukan rekayasa sederhana.
Rekayasa sederhana yang diterapkan nampak ampuh. Sebab belum sampai 10 menit, kondisi lalin di kawasan tersebut mulai terurai. Ini nampak dari pantauan CCTV dan satelit google maps yang kembali menghijau.
“Dari sisi pengaturan lalin, hingga hari ini belum dilakukan rekayasa lalin seperti yang telah disetting. Meski begitu, rekayasa sederhana sudah dilakukan, contohnya seperti di simpang tiga TMP Suropati,” tutur Kapolres.
Untuk melakukan rekayasa lalin, pihaknya menyoroti daerah-daerah yang punya potensi laka lantas dan kemacetan. Contohnya seperti di jalur Klemuk di Kelurahan Songgokerto. Di wilayah tersebut, pihaknya menerapkan pembatasan terutama untuk arus kendaraan naik (menuju Pujon).
INSTRUKSIKAN: Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata saat menginstruksikan para anggotanya untuk mengurai kepadatan lalin dari Batu Police Station.(Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
“Secara tidak langsung, arus lalin menuju ke Pujon kami arahkan langsung melalui jalur Payung. Sementara yang dari Pujon, secara kolektif prioritas kendaraan kecil, mereka bisa turun (menuju ke Kota Batu) lewat jalur Payung dan jalur alternatif Klemuk. Dengan catatan di Klemuk tidak ada kendaraan naik kecuali sepeda motor, sehingga lebar jalan, volum dan jaringan jalan tetap dalam kondisi proporsional,” jelasnya.
Selain di Klemuk, fokus pengaturan lalin juga dilaksanakan di Simpang Tiga Pendem hingga pertigaan Jalan Dewi Sartika. Meski begitu, di titik tersebut yang diprediksi akan jadi kepadatan lalin di gelombang pertama libur Nataru, hal tersebut belum terjadi.
“Sejauh ini, saya katakan hampir tidak ada kemacetan di Kota Batu. Kemacetan terjadi karena simpul-simpul jalan seperti ada traffic light ataupun kendaraan parkir. Kemudian terlihat di google maps jadi warna merah ataupun kuning. Namun ketika kami lihat langsung di lapangan ternyata kendaraan parkir,” ungkapnya.
Dengan adanya hal tersebut, pihaknya telah meminta Dishub Kota Batu untuk melakukan penatan parkir yang lebih baik. Kemudian juga melakukan pemasangan rambu lalin.
Lebih lanjut, Kapolres Andi juga menyampaikan, puncak kepadatan arus lalin gelombang pertama terjadi pada hari Minggu (22/12/2024) kemarin. Dimana dari empat exit gate yakni Lawang, Singosari, Madyopuro dan Pakis jumlah kendaraan tembus 46 ribu.
“Hari ini sudah ada penurunan, tidak sampai 30 ribu in outnya. Tapi kami tetap antisipasi, jika arus kendaraan semuanya mengarah ke Kota Batu, sebab di Kota Batu ada 67 destinasi wisata buatan maupun alam,” jelasnya. (Ananto Wibowo)