MALANG POST – Warga RT 3 RW 8 Kelurahan Kasin, mengeluh masalah parkir kendaraan siswa SMKN 4 Kota Malang, yang dianggap mengganggu kenyamanan dan keamanan pengguna jalan.
Apalagi parkir kendaraan tersebut, di tempatkan di depan rumah bahkan di sebagian halaman rumah mereka. Sebagai akibat luberan parkir di sepanjang Jalan Madura, Kelurahan Kasin, Klojen.
Bahkan ketika SMKN 4 memiliki aktivitas yang mendatangkan orang tua atau tamu lainnya, parkiran itu sampai memenuhi depan rumah warga. Menjadikan aktivitas warga menjadi terganggu.
“Depan rumah kami, selalu dimanfaatkan siswa SMKN 4, untuk parkir kendaraan. Jelas kami sangat terganggu dan merasa tidak nyaman. Terlebih lagi, ketika SMKN 4 Malang punya gawe atau raportan. Kondisinya meluber kemana-mana dan semrawut,” jelas Ivan Achmad Ashari, warga setempat.
Kondisi tersebut juga dirasakan warga lainnya. Seperti pasangan suami istri Yasir dan Ulfi. Serta banyak warga lainnya.
Warga sekitar, sebenarnya tidak meminta terlalu muluk. Hanya berharap siswa tidak parkir di depan rumah warga. Bahkan warga sampai membuat batasan dengan semen yang berada di depan pagar. Untuk membuat batasan lahan yang tidak boleh dipakai parkir.
“Kami selama ini hanya bisa diam aja, kendati kondisi parkir semrawut di jalanan hingga meluber di depan rumah.Tapi lama kelamaan, kok parkirnya makin ngawur.”
LOKASI: Warga RT 3 RW 8 Kelurahan Kasin, Ivan Achmat Ashari, menunjukkan batasan larangan parkir. Tapi masih saja dijadikan parkir oleh siswa SMKN 4 Malang.(Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
“Kami berharap sama-sama bisa menghargai. Kalau soal lainnya, kami tidak akan ikut campur. Cuma tolong jangan parkir di batasan penempatan parkir yang sudah kami buat,” katanya.
Yasir, warga RT 3 RW 8 lainnya, juga mengeluhkan hal yang sama. Terlebih-lebih jika ada warga yang melintas, akan sangat kesulitan karena hampir seluruh badan jalan digunakan parkir.
“Permasalahan ini bukan hanya sebentar, tapi sudah bertahun-tahun. Dan lagi, siapa yang mengelola parkir juga tidak jelas. Katanya atas nama Karang Taruna dan diajukan oleh RW, namun yang bekerja bukan warga sini,” ungkapnya.
Pihaknya pun membuka lahan parkir. Tapi tidak bertujuan untuk memonopoli parkiran. Melainkan membantu menampung kendaraan, jangan sampai meluber. Apalagi lahan parkir yang disewa, juga sudah dikerjasamakan dengan salah satu rumah sakit terdekat.
“Kami juga berpikir, masak SMKN 4 tidak mampu menyediakan lahan parkir. Kalau tidak mampu, ya sudah. Kami tidak mempersoalkan. Tapi jangan merepotkan kami,” katanya.
Sementara itu, Ketua RW 8 Kelurahan Kasin, Kuncoro memastikan pengelola parkir atas nama Karang Taruna Kelurahan Kasin, Klojen. Selain itu, ada dua warga di RW 8 Kasin, yakni Hadi dan Slamet, ikut parkir di kawasan RW 8 tersebut. Mereka bergantian dengan Mahfud.
“Kami sering rapat membahas soal parkir di kawasan tersebut. Tapi sebentar selesai, kemudian muncul masalah lagi.”
“Kami juga pernah membahas dengan Dishub. Dijanjikan akan turun untuk cek lokasi, agar ada penyelesaian. Tapi hingga sekarang juga belum ada hasil.”
“Kami mengakui, warga kami keberatan dengan parkir tersebut. Sebab dianggap sangat mengganggu kenyamanan dan ketenangan warganya,” terang Kuncoro.
Pihaknya berkeyakinan, butuh komitmen dan ketegasan semua pihak. Utamanya penataan parkirnya di sisi barat saja. Dari ujung selatan hingga utara. Tidak boleh serampangan menempatkan kendaraan siswa di sisi timur.
“Kami akan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Untuk mencarikan solusi dan penyelesaian.”
“Kami akan menyurati Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur. Karena bisa jadi Cadin belum tahu permasalahan ini. Jadi SMKN 4 Malang belum membangun lahan parkir seperti sekolah lainnya,” pungkasnya. (Iwan Irawan – Ra Indrata)