MALANG POST – Paslon Walikota dan Wakil Wali Kota Batu, Nurochman-Heli Suyanto menang tebal di Pilkada Kota Batu Tahun 2024. Kemenangan ini didapati dari hasil hitung cepat atau quick count sementara dari sejumlah lembaga.
Dari lembaga survei Avemedia Research dengan progres suara masuk 100 persen, Nurochman-Heli berhasil meraup suara mayoritas sebanyak 50,16 persen. Kemudian paslon Firhando Gumelar-H Rudi mendapatkan suara 29,53 persen dan paslon Kris Dayanti-Kresna Dewanata Phrosakh mendapat suara 20,31 persen.
Lalu dari quick count internal, dari total suara yang masuk sebanyak 79 persen, Paslon Mbatu Nyell mendapatkan perolehan suara mayoritas sebanyak 48,18 persen. Kemudian paslon 02 mendapat suara 28,22 persen dan paslon 03 mendapat suara 19,29 persen.
Peneliti utama Avemedia Research, Dr. Nasrun Annahar menyatakan, kemenangan Nurochman-Heli (NH) sudah diprediksi sejak awal. Sebab, elektabilitas mereka selalu memuncaki daftar dari semua lembaga survei, terutama dalam tiga bulan terakhir.
“Ini juga merupakan keberhasilan tim sukses dan partai pengusung dalam menjaga basis suara mereka sampai hari H pemungutan suara,” kata Dr Nasrun, Rabu (27/11/2024).
Dari data quick count yang masuk, NH unggul di tiga kecamatan alias semua kecamatan di Kota Batu. NH meraup angka tertinggi di Kecamatan Bumiaji dengan angka 52,15 persen. Sementara itu, di Kecamatan Batu NH juga berjaya dengan angka atas 51,32 persen. Junrejo menjadi kecamatan dengan catatan kemenangan terendah NH yakni 45,61 persen.
Dia menambahkan, bahwa tingkat partisipasi di Kota Batu mencapai 82,39 persen. “Ini adalah angka yang tinggi untuk sebuah pemilihan kepala daerah. Ini menunjukkan bahwa warga Kota Batu benar-benar menikmati pesta demokrasi tahun ini,” ujarnya.
Perhitungan cepat oleh Avemedia Research ini dilakukan di 74 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar secara proporsional di tiga kecamatan seluruh Kota Batu. Margin of error dalam perhitungan cepat ini adalah +/- 1,1 persen.
Avemedia Research memilih TPS melalui metode multistage random sampling. Artinya, pemilihan sampel kelurahan dan TPS dilakukan secara acak dan proporsional.
Dr Nasrun menegaskan, bahwa hasil quick count ini bukanlah hasil resmi. KPU akan melakukan rekapitulasi suara secara berjenjang selama 19 hari setelah pemungutan suara. Artinya, hasil resmi pemilihan Wali Kota Batu 2024-2029 akan muncul pada 19 Desember 2024.
Menanggapi hasil quick count tersebut, Calon Wali Kota Batu, Nurochman menyatakan, sangat bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat Kota Batu. Pihaknya berharap, hasil ini akan terus bertahan hingga perhitungan di tingkat KPU nanti.
“Semoga presentase ini bisa terus bertahan, syukur-syukur naik. Perolehan suara ini berkat dukungan masyarakat yang sangat luar biasa, atmosfer masyarakat Kota Batu yang ingin putra daerah menjadi pemimpin sangat luar biasa dan menjadi spirit bagi kami,” tutur Cak Nur sapaannya, Rabu (27/11/2024) malam.
Untuk mengawal kemenangan ini, pihaknya juga telah menyiapkan saksi-saksi, mulai dari saksi di tingkatan TPS, kecamatan hingga tingkat kota. Dia melihat saksi-saksi telah bekerja sangat luar biasa dalam mencermati hasil, terutama hasil di TPS.
“Bahkan masyarakat juga ikut berkontribusi untuk menjaga proses pemilihan ini agar tidak terpengaruh hal-hal negatif,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Cak Nur juga melihat, keunggulan versi hitung cepat tersebut merupakan keinginan mayoritas warga Kota Batu yang ingin dipimpin putra daerahnya. Disamping kontribusi dari visi-misi yang kontekstual untuk Kota Batu.
“Keinginan warga masyarakat Kota Batu yang ingin dipimpin putra daerah. Juga visi misi kontekstual untuk Kota Batu yang memang kami mempoteret langsung fakta di dalam masyarakat,” paparnya.
Dia juga menyampaikan, saat ini warga Kota Batu butuh kesungguhan pemerintah. Misalnya saja tentang pertanian, Cak Nur melihat kebijakan yang diambil pemerintah sebelumnya baru di level normatif, belum betul betul-betul mengangkat pertanian Kota Batu.
“Ini yang harus diangkat kembali. Tidak hanya pertanian tapi juga ekonomi kreatif. Kota Batu memang bagus soal pariwisata. Namun UMKM belum terangkat, dimana pertumbuhan ekonomi tinggi tapi UMKM belum maksimal,” ungkap Cak Nur. (Ananto Wibowo)