MALANG POST – Tangan dingin Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, mengantar Kota Batu kali pertama masuk nominasi kota terinovatif di Indonesia.
Sebagai kota terinovatif, Pj Aries memaparkan di hadapan dewan juri dipimpin langsung Kepala Pusat Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri RI, bertempat di Command Center BSKDN Kementerian Dalam Negeri RI Jakarta.
Selain Kepala Pusat BKSDN, komposisi dewan juri berasal dari berbagai instansi dan juga guru besar perguruan tinggi, termasuk lembaga negara non departemen seperti LAN RI dan lainnya.
Pemaparan dilakukan untuk memperebutkan kategori Kota Terinovatif Innovative Government Award (IGA) 2024. Aries memaparkan dua inovasi terbaik Kota Batu, yakni Among Tani Crop dan Bangga E-Lokal.
Dalam paparannya, Aries menyampaikan inovasi di Kota Batu sampai dengan Triwulan IV Tahun 2024 menunjukkan peningkatan atau kemajuan signifikan.
Jumlah inovasi di Tahun 2024 sebanyak 63 inovasi dan terdapat 29 OPD yang berkontribusi. Jumlah ini meningkat sebesar 788 persen dari tahun 2021 yang hanya terdapat delapan inovasi.
PAPARKAN: Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai saat memaparkan inovasi Among Tani Crop dan Bangga E-Lokal di hadapan para dewan juri. (Foto: Istimewa)
Salah satu prioritas kerja yang dilakukan adalah meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri, serta mendorong penguatan ekosistem inovasi bagi seluruh Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Batu melalui Gerakan Satu Perangkat Daerah Satu Inovasi yang dipertajam dengan Satu Eselon III Satu Inovasi.
Dikatakan Aries, Rabu (30/10/2024), Kota Batu sebagai kota wisata, pertanian dan UMKM harus senantiasa meningkatkan performa pelayanan agar lebih cepat, transparan, efektif dan efisien.
“Inovasi sangat diperlukan agar pelayanan pemerintah yang diberikan kepada masyarakat senantiasa relevan dengan tuntutan perkembangan daerah dan masyarakat,” ungkapnya.
Secara rinci, Aries menjelaskan tentang inovasi digital Among Tani Crop. Inovasi tersebut merupakan aplikasi di bidang pertanian yang berfungsi sebagai penyedia informasi dan forum diskusi petani dengan para ahli tani.
Dimana di dalam Among Tani Crop terdapat salah satu fitur penanganan keluhan petani. Melalui fitur ini, petani dapat mencari solusi untuk menangani serangan organisme pengganggu tanaman.
Untuk inovasi Bangga E-Lokal, merupakan mekanisme berfokus untuk memfasilitasi transaksi antara pelaku usaha lokal sebagai suplier dan pemerintah daerah selaku buyers.
Mekanisme ini menghadirkan tiga etalase inklusif. Yakni etalase jasa penyelenggara, jasa penyewaan, dan produk unggulan Kota Batu. Bangga E-Lokal diharapkan menjadi wadah bagi pengusaha lokal untuk bersaing dan menyediakan jasa kepada pemerintah daerah.
“Kami juga berkomitmen, untuk inovasi daerah yang masuk IGA, KIPP dan kompetisi inovasi lainnya, akan difasilitasi pemerolehan Hak Kekayaan Intelektualnya,” tutur Aries.
Sebagai informasi, IGA merupakan penghargaan tahunan dari Kemendagri RI kepada Pemerintah Daerah atas semangat dan keberhasilan melakukan inovasi di bidang peningkatan layanan publik, tata kelola pemerintahan dan pembangunan.
Selain Kota Batu, dalam pemaparan tersebut juga diikuti 10 kepala daerah lainnya. Di antaranya Pj Wali Kota Mojokerto, Pjs Wali Kota Makasar, Pjs Wali Kota Surabaya dan sejumlah daerah lainnya. (Ananto Wibowo)