
Komisioner KPU Kota Batu, Divisi Perencanaan, Data dan Informasi, Marlina. (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batu membuka layanan daftar pemilih tambahan (DPTb) untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) Tahun 2024 bagi pemilih yang berdomisili Kota Batu.
Hingga Senin (21/10/2024) baru tiga pemilih yang melakukan pemohon DPTb dengan kategori pindah pilih masuk. Rinciannya satu orang di Kecamatan Batu dan dua orang di Kecamatan Bumiaji.
Untuk pengurusan pindah pilih keluar, terdapat tiga pemohon. Rinciannya di Kecamatan Batu dua orang pemilih dan di Kecamatan Junrejo ada satu orang pemilih.
Komisioner KPU Kota Batu, Divisi Perencanaan, Data dan Informasi, Marlina menyatakan, bagi warga berdomisili luar kota dan akan melakukan pencoblosan di Kota Batu, agar melakukan pendaftaran sebagai DPTb. Begitu juga pemilih dari Kota Batu yang akan melakukan pemilihan diluar domisili.
“Proses pendaftaran pindah pilih dapat dilakukan di panitia pemungutan suara (PPS), pantia pemilihan kecamatan (PPK) atau bisa mendatangi langsung ke Kantor KPU Kota Batu,” papar Marlina, Senin (21/10/2024).
Sejumlah syarat untuk melakukan pendaftaran sebagai DPTb, di antaranya warga yang sedang bekerja di Kota Batu atau sedang melakukan pendidikan di Kota Batu.
“Contohnya ada pelajar dari luar Kota Batu, kemudian mau melakukan pemilihan di Kota Batu, maka harus melakukan pendaftaran DPTb,” paparnya.
Bagi pemohon sebagai DPTb dari domisili Kota Batu dan masih berada di wilayah Kota Batu, akan diberikan dua surat suara yakni surat suara untuk pemilihan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur serta surat suara pemilihan wali kota dan wakil wali kota.
“Tapi nanti kalau misalkan ada wilayah yang berbeda, misalkan Kota Batu pindah ke Kota Malang, surat suaranya dapat gubernur saja,” tegasnya.
Marlina menyampaikan, proses pindah pilih akan berlangsung hingga 28 Oktober mendatang untuk sembilan kategori. Yakni bertugas di tempat lain, menjalani rawat inap atau mendampingi pasien rawat inap dan tertimpa bencana,
Kemudian menjadi tahanan dan penyandang disabilitas yang dirawat di panti sosial atau rehabilitasi. menjalani rehabilitasi narkoba, bekerja di luar domisili, menjalani tuga belajar atau menempuh pendidikan serta pindah domisili.
Empat kategori pindah pilih yang akan dilayani hingga tanggal 20 November 2024, yakni bertugas di tempat lain, menjalani rawat inap atau mendampingi pasien rawat inap, tertimpa bencana dan menjadi tahanan rutan atau lapas.
“Untuk empat kategori ini sangat dinamis, status mereka bisa berubah-ubah. Karena itu mereka kami tunggu hingga H-7 pencoblosan, sehingga mereka bisa menggunakan hak pilihnya,” tuturnya. (Ananto wibowo)