MALANG POST – Mendengar keluhan terkait susahnya mendapatkan lapangan pekerjaan, dari para petani wanita yang ada di Dusun Arjomulyo, Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. Calon Wakil Bupati Malang nomor urut satu, Lathifah Sohib, akan mendorong perkembangan petani milenial di wilayah tersebut.
“Tapi para petani di Wonosari, mengeluhkan minimnya penyerapan para tenaga kerja bagi lulusan SMK dan SMA.”
“Jadi tadi curhat terkait dengan anak-anak mereka, yang lulus SMA/SMK cari pekerjaan sulit, karena selalu ditanyakan pengalaman kerja. Padahal mereka fresh graduate, belum punya pengalaman kerja sama sekali,” kata Lathifah.
Mantan anggota DPR RI ini menambahkan, Kecamatan Wonosari merupakan salah satu daerah di Kabupaten Malang, yang mayoritas mata pencaharian masyarakatnya adalah bertani.
Mengingat lokasi yang tergolong cukup subur dan skill yang dimiliki penduduknya, petani milenial akan mudah diterapkan di wilayah itu.
“Karena disini mayoritas 90 persen itu pekerjaan orang tua mereka petani. Saya ingin mereka juga tertarik bekerja di sektor pertanian.”
“Maka solusi yang akan kami lakukan, adalah mendorong pertanian moderen di Kabupaten Malang. Sehingga para generasi muda tertarik untuk bekerja di sektor pertanian,” ungkapnya.
Dicontohkan, salah satu program Pemerintah Kabupaten Malang dalam masa kepemimpinan Sanusi sebagai Bupati Malang. Telah dilakukan penerapan petani milenial di Kecamatan Poncokusumo. Dengan menanam sayuran kentang yang produksinya sukses diserap dengan baik oleh pasar.
Lathifah menyebut, pertanian modern ini akan dikemas seperti pertanian-pertanian di beberapa negara, seperti Jepang.
Dengan memanfaatkan alat modern untuk memudahkan petani mengolah lahan, guna mendapatkan hasil yang diinginkan.
“Kita akan melihat di negara-negara seperti Jepang dan sebagainya. Mereka kan tidak mau memegang pacul dan arit, untuk modernisasi peralatan juga perlu.”
“Jari meskipun mereka bekerja di sawah, tapi tidak kelihatan seperti petani-petani kolonial. Melainkan menjadi petani yang milenial,” tuturnya. (*/Ra Indrata)