MALANG POST – Desain busana karya pelajar SMKN 1 Turen, Kabupaten Malang, siap menembus pasar global. Ini setelah desain busana mereka mendapatkan kurasi desainer profesional, dan ditampilkan di ajang Jakarta Moslem Fashion Week (JMFW), 12 Oktober 2024 lalu.
Ajang JMFW ini sendiri merupakan salah satu rangkaian Trade Expo 39th Indonesia, yang digelar Kementerian Perdagangan RI, dan didukung Kementerian Pariwisata dan Ekraf, juga difasilitasi Dirjen Vokasi Kemenristekdikti RI.
“Dirjen Vokasi Kemenristekdikti, melalui Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan DUDI, menetapkan karya desain SMKN 1 Turen terpilih dalam 12 karya SMK yang dikurasi dan harus tampil di JMFW tersebut,” terang Waka Humas SMKN 1 Turen, Susiatining Rahayu, Rabu (16/10/2024).
Selain bisa menunjukkan langsung karya busana siswa, lanjutnya, SMKN 1 Turen juga berkesempatan untuk menembus pasar global, dimana produk desain baju mereka akan dimasukkan dalam katalog produk nasional oleh Kemendag.
“Saat acara Expo tersebut, juga dihadiri para buyer, juga dari berbagai negara, dan produk busana desain anak-anak akan masuk katalog produk nasional. Sehingga, desain busana karya anak-anak ini kelasnya bisa mendunia. Tentu, ini apresiasi yang sangat berharga,” ungkap Susiating.
Kepala SMKN 1 Turen, Teguh Pramono mengungkapkan, mendapatkan kesempatan kurasi desain busana sekaligus tampil di ajang parade tingkat nasional, tentu akan menjadi poin untuk meningkatkan Indeks Prestasi Sekolah SMKN 1 Turen di Kemendikbudristek.
Tim desainer busana pelajar SMKN 1 Turen, yang karya desainnya bakal dimasukkan katalog produk nasional. (Foto: SMKN 1 Turen for Malang Post)
“Indeks Prestasi Sekolah, di dalamnya tentu ada kinerja pembelajaran yang berorientasi pada kemampuan anak didik. Dan, prestasi siswa ini tentu ada motivasi kinerja tersebut dari para guru,” terangnya.
Dengan kesempatan ini, kata Teguh, yang terpenting menurutnya adalah bagaimana komitmen sekolah dan siswa selalu bisa siap, untuk bisa mendapatkan peluang lebih kedepannya.
Sementara itu, Kaprog Keahlian Desain dan Produksi Busana SMKN 1 Turen, Eva Maria Yuli Astuti mengungkapkan, pertama kali karya desain busana siswa dibuat, lalu dikirimkan bersama ratusan karya lainnya dari 282 peserta se Indonesia.
Dikatakan, karya desain awal yang dibuat dikurasi dan sempat mengalami beberapa revisi, hingga seleksi kurasi 50 besar desain terpilih. Selama kurasi ini, siswa SMKN 1 Turen juga mendapatkan dua kali mentoring dari kurator, hingga desainnya menjadi baju jadi,” terangnya.
Saat malam parade busana JMFW, adalah rangkaian parade yang juga diikuti pelaku dan industri kreatif bidang fashion ternama seluruh Indonesia.
Desain busana yang dibuat pelajar SMKN 1 Turen ini adalah busana muslim, yang menonjolkan kesan unik dan futuristik, bertemakan galaksi tata surya. Desain yang dibuat, berjudul Better of Saturn.
Menurut Eva, ada 12 karya desain yang yang sebelumnya dibuat, namun kemudian yang dikurasi hingga menjadi busana untuk parade busana oleh model sejumlah 6 look karya desain.
Keenam desain terbaik yang lolos kurasi ini dibuat Ulfa Dwi Yanti, siswi XII DBS 2, dan Safira Galuh Nirmala XI DBS 1. Keduanya masing-masing pernah terpilih sebagai peserta Pengembangan dan Peningkatan Kompetensi Keahlian Inkubator Siswa SMK/SMA Kelas Akselerasi menuju MILEA, pada 2023 dan 2024.
Selain itu, karya Revi Ana Duwita, siswi kelas XII DBS 2, Haifah Nurrotul Febriani, XII DBS 1, yang juga peraih Juara 1 LKS Kabupaten Malang.
Salah satu tim desainer SMKN 1 Turen, Ulfa Dwi Yanti mengungkapkan, terpilihnya desain busana yang dibuat disertai kesempatan bisa mengikuti parade di ajang JMFW 2024 lalu, menjadi pengalaman bermakna yang luar biasa.
Apalagi, meski mengakui sudah banyak punya desain baju, menurutnya ini menjadi kesempatan pertamanya bisa berada di tengah-tengah komunitas fashion se Indonesia, yang tentunya bukan profesional fashion sembarangan. (*/Ra Indrata)