MALANG POST – Media massa kini harus mampu mengikuti derasnya arus teknologi agar tidak terpinggirkan dan tetap ada di hati masyarakat. Jangan sampai media massa yang menjadi pilar ke empat demokrasi tergusur oleh influencer yang kini kreatif memanfaatkan berbagai platform digital.
“Saya khawatir dan prihatin kini media massa terancam tergusur influencer. Dan ancaman itu kini ada,” kata Sugeng Winarno M.Sos MA, akademisi dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam acara Gathering Media yang digelar Bawaslu Kota Malang.
Ditanya terkait pentingnya konvergensi media untuk menangkal ini dan agar fungsu media massa tetap berada di relnya, Sugeng sangat setuju. Ternasuk industri pers sering-sering menggelar diskusi dengan akademisi guna membedah permasalahan seiring derasnya arus teknologi saat ini.
Tema Gathering Media ini adalah Sinergitas untuk Pilkada Kota Malang yang Berintegritas. Sugeng juga lebih banyak menyampaikan soal jurnalis yang berintegritas dalam Pilkada. Menurut dia, jurnalis harus bisa menjadi pengawas (whatchdog).
Sementara Mohammad Hasbi Ash Shiddiqy SAP, Anggota Bawaslu Kota Malang menerangkan, indek kerawanan Pilkada Kota Malang menjadi salah satu pendorong digelarnya Gathering Media ini. Bawaslu berharap dengan adanya sinergi dengan media massa, masyarakat bisa mendapatkan informasi yang benar dan teredukasi. Sehingga angka kerawanan dan pelanggaran pilkada bisa ditekan. Dan Pilkada pun berlangsung bersih, damai dan lancar.
Selain indoor di Zam Zam Hotel Kota Batu, Gathering Media juga digelar secara outdoor di Coban Rondo, Kamis (26/9/2024). Outbound dan paintball sinergitas Bawaslu dan media massa berlangsung seru.
(Eka Nurcahyo)