MALANG POST – Pada 2024 ini, sudah ada ratusan pengantin di Kota Malang, yang memilih menikah di Kantor Urusan Agama (KUA) setempat.
Kata Ketua Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Cabang Kota Malang, Ahmad Sa’rani, meski angka pernikahan di KUA, belum ada peningkatan signifikan, tapi saat ini angka pernikahan di KUA cukup tinggi.
“Di Kota Malang, rentang Januari sampai September 2024, total ada 530 pasangan yang nikah di KUA dengan usia beragam.”
“Kecamatan Blimbing sumbang paling banyak angkanya. Total 147 pasangan, meskipun pada beberapa kasus, ada pengajuan pernikahan di KUA karena Married by Accident (MBA),” katanya saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Kamis (26/9/2024).
Meningkatnya angka pernikahan di KUA, tambahnya, juga selaras dengan transformasi layanan yang semakin baik.
Mulai dari sisi kualitas maupun fasilitas yang tersedia. Apalagi saat ini di KUA, juga sudah tersedia backdrop dan dekor, yang bisa dipakai dokumentasi foto pengantin.
Sementara itu, dosen Departemen Sosiologi Universitas Brawijaya, Iwan Nurhadi, menilai tingginya angka pernikahan di KUA, calon pengantin memang cenderung memperhatikan efisiensi.
“Belakangan ini, marak dibicarakan di media sosial terkait pernikahan di KUA oleh pasangan calon pengantin.”
“Itu berdampak positif, khususnya untuk menekan label negatif dari masyarakat. Kalau nikah di KUA diklaim tidak punya modal,” tandasnya.
Tapi Iwan juga menyoroti soal pelaku usaha Wedding Organizer (WO), yang berpotensi terancam. Ketika minat calon pengantin mengadakan acara besar makin menurun. Tapi setidaknya WO harus bisa berinovasi. (Faricha Umami-Ra Indrata)