MALANG POST – Mengusung tema ‘Generasi Digital Generasi Penyelamat Bumi’, mahasiswa baru UMM didorong untuk menjadi generasi pelopor dalam upaya penyelamatan bumi. Setidaknya ribuan mahasiswa baru (Maba) UMM yang dijuluki dengan Gen 24 UMM.
Rektor UMM Prof. Dr. Nazaruddin Malik, SE., M.Si. menyebutkan sederet alasan mengapa Pesmaba tahun ini mengampanyekan penyelamatan bumi.
Hal itu berangkat dari realita bahwa banyak sumber daya alam mengalami penurunan kualitas. Maka, masyarakat harus mengambil tindakan cepat dan tepat.
“Khususnya para akademisi dan anak-anak muda yang harus disiapkan menjadi generasi penyelamat bumi”.urainya
“Gen-24 ini memang kami proyeksikan sebagai generasi digital yang dapat berkontribusi secara signifikan dalam upaya penyelamatan bumi. Melalui pemanfaatan teknologi yang cerdas, kreativitas, dan semangat kolaboratif, generasi ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam mewujudkan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” bebernya
Di satu sisi, kurang lebih sebanyak 570 mahasiswa baru mengikuti kegiatan PESMABA Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang (PSIK FIKES UMM) pada tahun akademi 2024/2025.
Dekan Dr. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp.Kom, menjelaskan bahwa mengambil tema besar dari Universitas yaitu, “Generasi Digital Generasi Penyelamat Bumi”, Pesmaba Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) UMM memberikan konsep senada dengan konsep penghijauan ramah lingkungan dan ramah perkuliahan anti bullying.
“Jadi kita tekankan kepada kepanitiaan Pesmaba jangan sampai terjadi perpeloncoan, bentak-bentakan karena sudah tidak jamannya lagi. Sekarang ini Pesmaba harus yang Humanis, lebih menyenangkan sehingga meningkatkan motivasi Maba,” ujarnya di Kampus 2 UMM, Selasa (10/9/2024).
IMBAUAN: Banner Anti Bullying tersebar di beberapa tempat. (Foto: Istimewa)
Terlebih ratusan Maba ini kebanyakan berasal dari luar Malang, seperti dari pulau Sumatera, kalimantan, dan juga indonesia timur. Mereka datang kesini harapannya bisa menjadi perawat, farmasi maupun fisioterapis.
“Sehingga mereka harus segera beradaptasi, menata niat dan belajar yang benar. Supaya dapat lulus tepat waktu,” pesannya.
Selain pengenalan kampus, para Maba Fikes UMM ini juga mulai dikenalkan ke dunia internasional. Dengan menghadirkan Pesmaba bernuansa internasionalisasi.
“Di tahun ini kita punya MoU dengan salah satu Universitas Negeri di Malaysia yakni Universitas Sultan Zainal Abidin (UnisZa) Malaysia. Besok salah satu dosennya akan menjadi narasumber di Pesmaba Fikes,” sebutnya.
Menurut Yoyok, internasionalisasi ini penting karena Fikes UMM dituntut agar mencapai di level internasional. Sehingga mahasiswa Fikes UMM bisa memiliki kesempatan untuk belajar di luar negeri.
“Selama dia menjadi mahasiswa di Fikes UMM, mereka mempunyai beberapa peluang untuk belajar di luar negeri melalui pertukaran pelajar,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pesmaba Fikes UMM, apt. Dyah Rahmasari, M.Farm menjelaskan, Selain pengenalan kampus dan lembaga yang ada di kampus, para Maba Gen 24 UMM akan ditambah wawasannya.
Dengan kehadiran narasumber dari Fakulti Sains Kesihatan UnisZa Malaysia, Prof. Madya Dr. Aryati Binti Ahmad.
“Yang jelas tidak ada perpeloncoan dalam Pesmaba. Karena kita buat Pesmaba yang menyenangkan, diingat, mengasyikkan dan Pesmaba yang bahagia,” bebernya
Sebagai antisipasi dan kemudahan mahasiswa baru melaporkan tindakan bullying, Fikes UMM menyebar sejumlah banner di beberapa titik. Berisi informasi mengenai jenis bullying, penanganan hingga kontak pelaporan. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)