MALANG POST – Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan, seiring perjalanan waktu, saat ini pengunjung di Kayutangan Heritage semakin meningkat. Dengan begitu kebutuhan lahan parkir juga meningkat.
Saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk, Widjaja menyebut, kebutuhan lahan parkir saat ini mencapai 9 ribu m2. Rencana ke depan, eks lahan kantor DLH di Jalan Majapahit, akan dijadikan parkir. Dengan kapasitas 450 unit roda dua dan 12-15 unit roda empat.
Direncanakan pembangunan lahan parkir itu, tambahnya, bisa diselesaikan Desember 2024 atau paling lambat Januari 2025 mendatang.
“Untuk masyarakat sekitar mungkin yang punya lahan dan ingin buka usaha baru parkir, kami akan sangat terbuka. Nanti pajak dari pemerintah daerah hanya 10 persen,” katanya.
Widjaja juga mengakui, saat ini beberapa kajian sudah dilakukan, untuk disampaikan ke pimpinan. Yakni mensegerakan membuka kantong kantong parkir lain.
“Seperti halnya di Yogyakarta, kondisi dulu parkir semrawut. Sampai akhirnya bisa terkondisikan. Kota Malang akan mengupayakan sampai kesana, tapi tentunya butuh waktu,” tegasnya.
Sementara itu, Wakasat Lantas Polresta Malang Kota, AKP Luhur Santoso menjelaskan, untuk beberapa lokasi parkir di wilayah Kayutangan Heritage itu sudah diatur. Bahkan ada garis batas untuk parkir roda dua.
“Tapi kondisi riil di lapangan, ketika pengunjung itu banyak, para jukir tetap mengarahkan pengunjung parkir melebihi batas yang ditentukan.”
“Belum lagi, kadang area parkir mobil dicampuradukkan dengan sepeda motor,” kata AKP Luhur.
Bahkan ketika akhir pekan, lanjutnya, ada beberapa live musik dengan penonton menikmati alunan musik posisinya di badan jalan. Hingga menghambat pergerakan lalu lintas.
Sedangkan Pakar Transportasi ITN Malang, Nusa Sebayang menambahkan, ketika suatu daerah ingin mengembangkan kawasan heritage, seharusnya diiringi dengan pengembangan fasilitas sekitar. Salah satunya soal area parkir. Karena ini sebagai imbas pengunjung yang akan naik.
“Pemerintah Kota Malang saat ini, harus memikirkan wilayah parkir strategis. Dengan pertimbangan orang-orang yang tidak suka jalan jauh dari tempat parkir ke tempat tujuan,” sebutnya.
Nusa menambahkan, tujuan awal heritage untuk menarik pengunjung. Agar perekonomian semakin maju tentu hal yang sangat baik dan sekarang sudah mulai terlihat. (Wulan Indriyani-Ra Indrata)