MALANG POST – Ekosistem digital di Kota Batu untuk transaksi keuangan mulai merata. Meski demikian, Pemkot Batu bersama instansi terkait akan terus memberikan rangsangan. Agar masyarakat mulai beralih dari pembayaran konvensional menuju digital.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemkot Batu bersama OJK Malang dan Perwakilan BI Malang menandatangani komitmen bersama penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di lingkungan Pasar Induk Among Tani serta penyerahan buku tabungan program satu rekening-satu pelajar (KEJAR).
Upaya ini sebagai bentuk mempercepat metode transaksi melalui pembayaran digital. Manfaat kemudahan diharapkan bisa dirasakan oleh masyarakat, terutama para pedagang.
Penggunaan dompet digital di Pasar Induk Among Tani Kota Batu mendapat apresiasi dari Kepala OJK Malang, Biger Adzana Maghribi. Menurutnya, edukasi QRIS kunci utama dalam meningkatkan adopsi QRIS di masyarakat.
“Melalui berbagai program edukasi, kami berupaya agar masyarakat memahami manfaat dan kemudahan menggunakan QRIS. Kami berharap dengan semakin banyaknya masyarakat yang paham dan menggunakan QRIS, kita dapat menciptakan ekosistem pembayaran yang lebih cepat dan aman. Sikapi uang dengan bijak” jelasnya.
DI BATU: Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang, Febrina, bersama Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, ketika memantau penggunaan QRIS di Pasar Induk Among Tani. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan BI Malang, Febrina juga menyampaikan apresiasi atas dukungan semua pihak terhadap pengembangan QRIS. Saat ini di Kota Batu penggunaan QRIS tumbuh hingga mencapai 263 persen.
“Qris merupakan standar pembayaran nasional yang telah diakui secara internasional. Dengan menggunakan QRIS, kita tidak hanya mendukung perekonomian nasional. Tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi perekonomian masyarakat,” ungkapnya.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menambahkan, pentingnya meningkatkan literasi digital keuangan. Sehingga bisa lebih cepat dan praktis, dalam pembayaran diberbagai sektor baik untuk pendidikan maupun perdagangan.
“QRIS tidak hanya mempermudah transaksi, tetapi juga mendorong inklusi keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan QRIS, kita semakin dekat untuk mewujudkan Kota Batu yang maju dan sejahtera,” ujarnya.
Pj Aries berharap, dengan meningkatnya literasi keuangan, anak-anak semakin gemar menabung, demi masa depannya masing-masing. Selain itu perubahan zaman sudah harus diikuti terus, agar tidak terlambat dalam mengikuti teknologi digital.
“Sekarang kita berubah, dunianya sudah berubah, di mana semuanya bisa lebih dipermudah dengan keuangan yang kita bisa gunakan dengan sebijak mungkin. Apakah itu bertransaksi atau ingin menabung, agar nanti kehidupan kita bisa lebih baik ke depan,” paparnya.
Lebih lanjut, dengan pertumbuhan penggunaan QRIS yang mencapai 263 persen. Menurut Pj Aries menunjukkan Kota Batu semakin melek digital terutama tentang literasi keuangan.
Untuk mempertahankan tren positif itu, antara Pemkot Batu, OJK Malang dan BI Malang melakukan penandatanganan komitmen bersama, penggunaan QRIS dan peluncuran Pasar Among Tani Pakai QRIS dan penyerahan buku tabungan dalam program Kejar.
“Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan semakin banyak masyarakat, terutama pedagang pasar dan pelajar, yang dapat merasakan manfaat dari transaksi digital,” tutup Aries. (Ananto Wibowo)